Gandeng Konglomerat Korea Selatan, Indonesia Niat Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di ....
Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman dengan konglomerat LG Group terkait investasi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) senilai 9,8 miliar dolar AS (sekitar Rp137,7 triliun).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia telah mengonfirmasi kabar itu, Rabu (30/12/2020). Kedua pihak menandatangani kesepakatan tersebut pada 18 Desember.
"Kami sudah menandatangani MOU pembangunan pabrik baterai listrik terintegrasi, dari hulu hingga hilir," ujar Kepala Dewan, Bahlil Lahadalia, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Apple Kalah di Sidang Hak Cipta, Jadi Kehilangan Klaim ....
Baca Juga: Jadi Sorotan, Gisel Bisa Kantongi Rp41 Juta Tiap Unggah Konten di Medsos
Pejabat di LG Energy Solution, anak usaha LG Group, mengonfirmasi persetujuan MOU, tetapi tak memberi rincian atau nilai kesepakatan itu. Yang jelas, Bahlil mengklaim kesepakatan itu akan menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang mengintegrasikan industri aki listrik dari pertambangan hingga produksi aki litium mobil listrik.
Ia menambahkan, "Tambah, smelter, prekursor, katoda, mobil, hingga fasilitas daur ulang akan dibangun di Indonesia."
Rencananya, proyek itu akan berlokasi di Maluku Utara dan Jawa Tengah. Berdasarkan MOU, setidaknya 70% bijih nikel untuk produksi baterai EV mesti berjalan di Indonesia.
Selain LG, awal tahun ini, produsen mobil AS--Tesla--kabarnya juga berniat mengirim perwakilan demi membahas potensi investasi dalam rantai pasokan kendaraan listriknya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: