Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sambutan Dosen UI ke FPI Baru Makin Keras: Selamat Datang Front Pel***r

        Sambutan Dosen UI ke FPI Baru Makin Keras: Selamat Datang Front Pel***r Kredit Foto: Fb Ade Armando Official
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando, ikut menyambut kehadiran Front Pejuang Islam (FPI) pengganti Front Pembela Islam.

        Namun, ia tampak memberikan sindiran kepada FPI baru tersebut. “Selamat datang New FPI: Front Pejuang Islam, Front Pecundang Islam, Front Pengkhianat Islam, Front Pel***r Islam,” cuitnya dalam akun Twitter @AdeArmando1, dilihat, Kamis (31/12/2020).

        Sebelumnya, ia juga mendukung langkah pemerintah membubarkan FPI. Menurutnya, keberadaan FPI selama ini mengancam Hak Asasi Manusia (HAM). Baca Juga: Reaksi Santai Habib Rizieq FPI Dibubarkan: Sudah Tahu Arahnya Seperti Itu

        “Saya sih dukung hak berorganisasi. Tapi saya juga setuju kalau organisasi semacam FPI dibubarkan saja. Mereka mengancam HAM,” katanya. Baca Juga: FPI Dibubarkan, Wakil Anies Bereaksi Begini...

        Hal tersebut disampaikan dalam merespons kicauan akun yang memakai nama Front Pejuang Islam.

        Dalam akun tersebut, kedatangan FPI yang baru diumumkan usai Front Pembela Islam resmi dibubarkan pemerintah.

        “Hari ini, Rabu 30 Desember 2020, FPI (Front Pembela Islam) ditetapkan sebagai Organisasi Terlarang. Semua kegiatan, atribut dan semua yang berhubungan dengan FPI dilarang oleh Negara. Selamat Datang Front Pejuang Islam,” tulis akun @PETAMBURAN3, Rabu (30/12).

        Diberitakan sebelumnya, keputusan menghentikan kegiatan dan membubarkan FPI disampaikan olehMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Rabu (30/12).

        "Pemerintah melarang aktivitas FPI dan akan menghentikan kegiatan yang dilakukan FPI karena FPI tidak lagi memiliki legal standing baik sebagai ormas maupun organisasi biasa," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: