Jokowi: Pemerintah Siapkan Rp372 Triliun untuk Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional 2021
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah telah menyiapkan dana Rp372,3 triliun untuk mendukung PEN di 2021.
"Pemerintah telah menyiapkan Rp372,3 triliun untuk mendongkrak daya beli masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional di 2021," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021 secara virtual yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jumat (15/1/2021).
Baca Juga: Rupanya karena Ini Jokowi Pilih Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri, Baca Baik-baik!
Presiden menuturkan, selain alokasi anggaran pemerintah juga telah menyiapkan berbagai program kerja dan kebijakan, salah satunya pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) bernama Indonesia Investment Authority (INA) untuk menangkap peluang investasi sebagai solusi alternatif pembiayaan pembangunan.
"Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund yang kita namakan INA, Indonesia Investment Autority," tutur Presiden.
INA dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan anggaran Indonesia yang besar, meningkatkan arus Foreign Direct Investment (FDI), dan menurunkan rasio utang Indonesia.
"Ini untuk menangkap peluang investasi dan solusi alternatif bagi pembiayaan pembangunan kita. Nama-nama dewan pengawas sudah kita sampaikan DPR dan kita harapkan selesai nanti, minggu depan ini," tuturnya.
Dalam 1 hingga 2 bulan ke depan, pemerintah menargetkan dana US$20 miliar masuk lewat SWF.
Jokowi sendiri sempat bertanya pada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berapa investasi yang masuk melalui SWF ini. Sri Mulyani, kata Jokowi, memperkirakan ada US$ 20 miliar yang akan masuk. Presiden mengatakan, pemerintah menyetor modal Rp15 triliun untuk SWF ini. Kemudian, BUMN juga masuk dengan nilai Rp50 triliun.
"Saya tadi bisik-bisik ke Bu Menkeu (Sri Mulyani) awal-awal ini, sebulan, dua bulan, target yang masuk ke SWF kita kira-kira USD 20 miliar. Duit yang gede banget, dan pemerintah akan menyetorkan modal awal tunai Rp 15 triliun dan saham BUMN Rp 50 triliun untuk INA," katanya.
Dirinya berharap, INA akan menjadi mitra stragis investasi yang kuat secara hukum dan lembaga serta terpercaya untuk pembangunan ekonomi ke depannya.
"Saya berharap INA akan menjadi mitra strategis investasi yang kuat secara hukum dan mitra strategis yang handal dan terpercaya untuk pembangunan ekonomi dalam jangka panjang dan berkelanjutan," kata Presiden.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq