Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tanpa Sebut Nama Biden, Pidato Perpisahan Trump Singgung Kebaikan Bangsanya

        Tanpa Sebut Nama Biden, Pidato Perpisahan Trump Singgung Kebaikan Bangsanya Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria
        Warta Ekonomi, Washington -

        Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membeberkan pencapaiannya selama menjadi orang nomor satu di pidato perpisahan sebelum dia meninggalkan kantor kepresidenan.

        Dia menjelaskan pencapaiannya termasuk membangun “ekonomi terbesar” yang pernah ada, mengamankan kesepakatan perdamaian bersejarah di Timur Tengah (Timteng), membuat anggota NATO berkontribusi lebih secara finansial, mengumpulkan negara-negara untuk berdiri di hadapan China “tidak seperti sebelumnya”, dan tidak memulai perang baru.

        Baca Juga: Detik-detik Joe Biden Dilantik, Orang-orang Washington DC Terkurung dalam Rumah

        “Kami melakukan apa yang ingin kami lakukan di sini - dan banyak lagi,” klaimnya.

        Trump juga mengatakan akan berdoa untuk keberhasilan pemerintahan baru dalam menjaga keamanan dan kemakmuran Amerika, tetapi dia tidak menyebut nama Joe Biden. Namun gerakan politik yang dia ciptakan baru saja dimulai.

        “Agenda kami bukan tentang kanan atau kiri, ini bukan tentang Republik atau Demokrat, tetapi tentang kebaikan suatu bangsa, dan itu berarti seluruh bangsa,” ungkapnya.

        Terkait kerusuhan di Gedung Capitol, dia mengatakan semua orang di AS “ngeri” dengan kerusuhan tersebut.

        “Kekerasan politik adalah serangan terhadap segala sesuatu yang kita hargai sebagai orang Amerika. Kekerasan tidak pernah bisa ditoleransi,” terangnya.

        “Ketika saya bersiap untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru pada siang hari Rabu (20/1/2021) waktu setempat, saya ingin Anda tahu bahwa gerakan yang kami mulai baru saja dimulai. Tidak pernah ada yang seperti itu,” ujarnya.

        “Keyakinan bahwa suatu bangsa harus melayani warganya tidak akan berkurang tetapi hanya tumbuh semakin kuat dari hari ke hari,” tegasnya.

        Dia mengatakan pemerintahannya telah memulihkan kekuatan Amerika di dalam negeri - dan kepemimpinan Amerika di luar negeri, dan membangun ekonomi terbesar dalam sejarah dunia.

        Dia menyatakan kritik untuk NATO dan menegaskan jika negara-negara lain “belum membayar” bagian mereka secara adil sebelum dia tiba di Gedung Putih.

        “Kami merebut kembali kedaulatan kami dengan membela Amerika di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan menarik diri dari kesepakatan global sepihak yang tidak pernah melayani kepentingan kami. Dan negara-negara NATO sekarang membayar ratusan miliar dolar lebih banyak daripada ketika saya baru tiba beberapa tahun lalu,” paparnya.

        “Itu sangat tidak adil. Kami membayar biaya untuk dunia. Sekarang dunia membantu kami,” ujarnya.

         Di bawah kepemimpinannya, Trump mengklaim AS telah merevitalisasi aliansi kami dan mengumpulkan negara-negara di dunia untuk melawan China tidak seperti sebelumnya.

        Berbicara tentang pandemi, dia menyalahkan “virus China” itu. Dia mengatakan sebelum Covid-19, miliaran dolar mengalir ke AS, tetapi virus memaksa AS untuk pergi ke arah yang berbed.

        Trump juga menyoroti perjanjian perdamaian global. “Sebagai hasil dari diplomasi kami yang berani dan realisme berprinsip, kami mencapai serangkaian kesepakatan perdamaian bersejarah di Timur Tengah. Ini adalah awal dari Timur Tengah yang baru dan kami membawa pulang tentara kami,” terangnya.

        Dia juga mengatakan sangat bangga menjadi presiden pertama dalam beberapa dekade yang “tidak memulai perang baru”.

        Trump dilaporkan tidak akan menghadiri pelantikan besok. Dia menjadi Presiden pertama yang tidak hadir dalam pelantikan sejak Andrew Johnson lebih dari satu setengah abad yang lalu.

        Trump akan meninggalkan Washington pada Rabu (20/1) pagi waktu setempat dan telah merencanakan acara perpisahan akbar di Pangkalan Bersama Andrews di Maryland.

        Sesampai di sana, dia akan naik Air Force One untuk terakhir kalinya, terbang ke Florida.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: