Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erick Thohir Beberkan Alasan RI Andalkan Vaksin Covid-19 Buatan China

        Erick Thohir Beberkan Alasan RI Andalkan Vaksin Covid-19 Buatan China Kredit Foto: Viva
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir menjawab pertanyaan publik perihal alasan pemerintah yang sangat mengandalkan vaksin COVID-19 asal China dalam program vaksinasi di Tanah Air.

        Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu, 20 Januari 2021, Erick menjelaskan bahwa saat awal pandemi COVID-19 merebak Presiden Jokowi langsung menugasi Menteri BUMN dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, untuk melakukan safari ke berbagai negara guna mencari rekan kerja sama pengadaan vaksin.

        Kala itu, kata Erick, tidak banyak negara yang menyambut baik maksud dan tujuan mereka. Hanya China dan Uni Emirat Arab (UEA) lah yang benar-benar merespons baik kedatangan Erick dan Retno dalam misi mencari vaksin COVID-19 tersebut.

        Baca Juga: Mantap Guys, Erick Thohir Inginkan 15% Kursi Direksi BUMN untuk Generasi Millenial

        "Sejak awal (respons) pembuat vaksin dari Eropa dan Amerika sangat rendah. Bahkan ada bukti hitam di atas putihnya," kata Erick.

        Dia menilai, respons positif China dan UEA atas upaya RI mencari vaksin COVID-19 saat itu sebenarnya merupakan dampak dari sudah terjalinnya hubungan dagang yang baik dengan masing-masing negara tersebut.

        Bahkan, UEA sebelumnya juga pernah menerima langsung kunjungan Presiden Jokowi, saat kedua negara dalam proses pembahasan pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT) yang rencananya akan melibatkan PLN di kawasan Cirata, Jawa Barat.

        Sementara dengan China sendiri, Erick menegaskan bahwa sudah banyak track record perdagangan dan berbagai kerja sama lainnya antarkedua negara yang terjalin dengan baik dalam beberapa tahun belakangan ini. 

        "Misalnya soal bagaimana China itu membantu ekspor Indonesia agar bisa masuk ke China maupun kerja sama lainnya," ujar Erick.

        Karenanya, dengan bermodalkan respons baik dan uluran tangan terbuka dari China dan UEA, pemerintah melalui Bio Farma pun segera menindaklanjutinya dengan penjajakan lebih jauh guna membahas kerja sama pengadaan vaksin COVID-19 tersebut.

        Sehingga, penjajakan itu pun akhirnya menghasilkan keberlanjutan kerja sama terkait vaksin COVID-19, di mana saat ini sebagiannya bahkan sudah sampai di Tanah Air guna mendukung program vaksinasi COVID-19 yang akan segera dilakukan oleh pemerintah secara massal.

        "Jadi (kerja sama dengan China) memang bukan sesuatu yang baru," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: