Bill Gates Danai Proyek 'Mendinginkan Bumi', Kata Ahli: Itu Bahaya!
Anda tidak bisa menutupi matahari dengan jari, tapi mungkin bisa dengan sains dan teknologi. Itulah yang dikatakan miliarder Bill Gates di tengah upayanya dalam mendanai proyek yang meredupkan sinar matahari untuk "mendinginkan" Bumi.
Dilansir dari Entrepreneur di Jakarta, Rabu (27/1/21) penelitian yang disebut "Eksperimen Gangguan Terkendali Stratosfer" (SCoPEx untuk akronim dalam bahasa Inggris) dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Harvard dan bertujuan untuk mencapai bahwa sinar matahari dipantulkan di luar atmosfer planet kita.
Baca Juga: Kata Bill Gates Usai Divaksin Covid-19: Saya Merasa Luar Biasa
Solusi ini akan dicapai dengan menyemprotkan berton-ton kalsium karbonat tidak beracun (CaCO3) ke atmosfer.
"SCoPEx adalah eksperimen ilmiah untuk memajukan pemahaman tentang aerosol stratosfer yang mungkin relevan untuk rekayasa geo surya," bunyi halaman proyek tersebut.
Proyek ini akan mulai melakukan tes yang terdiri dari pelepasan balon dengan peralatan ilmiah, yang tidak akan menyemprotkan CaCO3 tetapi akan berfungsi sebagai uji gerak dan untuk mengeksplorasi komunikasi dan sistem operasi.
"Kami berencana menggunakan balon ketinggian untuk mengangkat paket instrumen sekitar 20 km ke atmosfer. Setelah di tempatkan, sejumlah kecil material (100g 2 kg) akan dilepaskan untuk menciptakan massa udara yang terganggu dengan panjang sekitar satu kilometer dan diameter seratus meter." kata mereka.
"Kemudian kami akan menggunakan balon yang sama untuk mengukur perubahan yang dihasilkan pada massa udara yang terganggu, termasuk perubahan densitas aerosol, kimia atmosfer, dan hamburan cahaya," jelasnya.
Menurut Forbes, penentang ilmiah dari proyek ini percaya bahwa geoengineering matahari dapat membawa risiko yang tidak dapat dihindari dan perubahan ekstrim dalam pola cuaca yang tidak berbeda dengan tren pemanasan global saat ini.
Mereka juga menjelaskan bahwa pemerhati lingkungan takut bahwa perubahan "dramatis" dalam strategi mitigasi akan menjadi "lampu hijau" bagi gas rumah kaca untuk terus dilepaskan tanpa variasi dalam pola konsumsi saat ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: