Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kasus Positif Covid-19 Tembus 1 Juta, Pemerintah Ditantang Minta Maaf ke Rakyat!

        Kasus Positif Covid-19 Tembus 1 Juta, Pemerintah Ditantang Minta Maaf ke Rakyat! Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
        Warta Ekonomi -

        Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menantang pemerintah meniru sikap Inggris. Negeri Ratu Elizabeth itu berani meminta maaf kepada rakyatnya ketika penularan Corona semakin menggila.

        Apalagi, saat ini jumlah terkonfirmasi positif di Indonesia sudah tembus 1 juta. Tepatnya, menurut data dari situs www.covid-19.go.id, kemarin, telah mencapai 1.051.795 kasus.

        “Pemerintah tidak perlu menunggu jumlah angka kematian akibat Covid-19 lebih banyak untuk menyatakan minta maaf,” ujar Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Sukamta, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Baca Juga: Pendekatan Humanis Jenderal Listyo Sigit Dipuji Habis-habisan

        Wakil Ketua Fraksi PKS DPR ini membandingkan sikap pemerintah dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Karena dia secara ksatria meminta maaf dan bertanggung jawab atas 100 ribu kematian akibat Covid-19.

        Anggota Tim Covid-19 Fraksi PKS di DPR ini menyarankan, pemerintah agar lebih fokus dan bisa merangkul lebih banyak pihak untuk bersama-sama melawan virus asal Wuhan, China itu.

        Menilik data yang dikeluarkan Satgas Covid-19, sejak Januari 2021, positive rate selalu di atas 20 persen, bahkan sempat mencapai 30 persen. Ini jauh di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang sebesar 5 persen.

        “Artinya, saat ini kondisi sangat kritis. Banyak ahli epidemiologi menyampaikan analisa, situasi akan semakin berat dalam dua hingga lima bulan ke depan, jika disiplin protokol kesehatan tidak berjalan baik,” ungkapnya.

        Anggota DPR dari daerah pemilihan Yogyakarta itu menilai, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) belum mampu membuat masyarakan disiplin.

        Hal senada disampaikan Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga, Kurniasih Mufidayati. Dia bilang, sudah saatnya pemerintah lebih konsisten dengan kebijakan yang diambil. Misalnya, dalam kebijakan PPKM yang tetap melahirkan klaster perkantoran.

        “Dalam perpanjangan PPKM, kegiatan pusat perbelanjaan justru diperlonggar dengan diperbolehkan beroperasi sampai jam 20.00 dari sebelumnya jam 19.00,” ujarnya, di Jakarta, kemarin.

        Anggota Komisi IX DPR itu juga menyoroti meningkat tajamnya klaster keluarga dan klaster pemukiman, terutama di perkotaan. Di Jakarta misalnya, dia mencatat klaster keluarga meningkat sampai 44 persen.

        Baca Juga: WHO Turun Langsung ke Wuhan Selidiki Kasus Pertama COVID di Dunia

        “Pandemi sudah hampir setahun berlangsung dan angka resmi yang terpapar sudah tembus 1 juta. Saatnya lebih fokus pada kebijakan yang terukur, konsisten dan memastikan semua kebutuhan untuk penanggulangan pandemi ini tersedia,” pungkasnya.

        Sementara pemerintah, tidak tinggal diam ketika angka penularan tembus 1 juta. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan terus meningkatkan upaya testing, tracing, dan isolasi.

        “Tujuannya hanya satu, mengurangi laju penularan, Flattening the curve (melandaikan kurva-red),” ujar Budi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/1).

        Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko-PMK), Prof Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah pusat telah mengalokasikan tempat tidur untuk pasien Covid- 19.

        “Ternyata sebagian besar rumah sakit, termasuk rumah sakit pemerintah baru di bawah 15 persen menyediakan bed untuk pasien Covid-19. Karena itu sudah ada edaran Menkes. Tinggal bagaimana ditegakkan,” ujar Muhadjir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: