Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PLN Ramal 80% Pemilik Kendaraan Listrik Bakal Ngecas di Rumah

        PLN Ramal 80% Pemilik Kendaraan Listrik Bakal Ngecas di Rumah Kredit Foto: Honda
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN (Persero) memastikan ketersediaan listrik saat mulai banyak kendaraan listrik berbasis baterai masuk ke Indonesia. Perseroan juga memperkirakan mayoritas pemilik kendaraan listrik akan mengisi daya (charge) di rumah.

        Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, menyebutkan berdasarkan studi yang dilakukan pihaknya, PLN memproyeksikan 80 persen pemilik kendaraan akan mengisi daya di rumah. Pengisian daya dilakukan pada malam hari.

        Baca Juga: Mau Tahu Persiapan PLN Kembangkan Industri Baterai Kendaraan Listrik? Simak!

        "Kemungkinan 80 persen akan di-charging di rumah saat pemilik kendaraan pulang ke rumah beristirahat, dari malam hari sampai subuh, pada pagi hari ke kantor mobilnya sudah terisi," kata Zulkifli dalam webinar bertajuk EV Battery: Masa Depan Ekonomi Indonesia, Selasa (2/2/2021).

        Untuk pelanggan home charging, Zulkifli mengatakan, PLN akan memberikan beberapa insentif stimulus biaya penyambungan tambah daya. Selain itu, PLN juga akan memberikan insentif diskon tarif tenaga listrik pada pukul 22.00-05.00 bagi pelanggan dengan home charging yang terkoneksi dengan PLN.

        Sementara, 20 persennya akan mengisi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hingga saat ini, terdapat 32 titik SPKLU yang tersebar di 12 kota dan 22 lokasi, antara lain di kantor-kantor PLN dan beberapa lokasi pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan. Selain itu, terdapat 33 titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang tersebar di 33 lokasi di tiga kota, yaitu Banten, Bandung, dan Bali.

        Zulkifli menuturkan, PLN juga telah meluncurkan aplikasi PLN Charge.IN guna memudahkan pengguna kendaraan listrik. Aplikasi Charge.IN merupakan yang pertama pada SPKLU bagi konsumen pemilik KBLBB. Dengan aplikasi Charge.IN, pemilik KBLBB bisa mengontrol dan memonitor pengisian baterai mobil atau motor listrik di stasiun-stasiun pengisian atau SPKLU. Aplikasi PLN Charge.IN sudah tersedia di google playstore sehingga saat ini masyarakat sudah dapat menikmati kemudahan dalam mengisi daya kendaraan listrik.

        PLN telah menyusun roadmap pengembangan SPKLU dengan proyeksi jumlah kumulatif SPKLU pada 2031 sebanyak 31.866 SPKLU yang melayani 327.681 kendaraan bermotor listrik. PLN juga telah melakukan penyusunan roadmap pengembangan SPBKLU.

        "Diproyeksikan pada 2030 terdapat 4,6 juta kendaraan listrik R2 di Indonesia pada 2030. Dengan asumsi 50 persen KBLBB R2 adalah battery swap user, diproyeksikan terdapat kebutuhan 2,1 juta battery pack dan 67 ribu battery cabinet pada 2030 di dalam ekosistem SPBKLU," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: