Jokowi Dituduh-tuduh, DS Kasih Balasan Nyelekit: Ngapain Kudeta Demokrat, 2024 Juga Habis Sendiri
Pegiat media sosial, Denny Siregar (DS) ikut mengomentari tudingan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang mengatakan ada gerakan politik tertentu untuk mengambil alih kepengurusan partai secara inkonstitusional.
Terkait itu, Denny pun mempertanyakan untuk apa Presiden Jokowi mengkudeta Partai Demokrat.
"Kalau pak @jokowi mau kudeta partai, ada banyak list partai2 besar yang bisa beliau ambil dan lebih menguntungkan. 1. @PDI_Perjuangan 2. @Gerindra 3. @PartaiGolkar Ngapain kudeta @PDemokrat? Tahun 2024 nanti juga habis sendiri..," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Rabu (3/2/2021). Baca Juga: Balas Ocehan Anak Buah AHY, Telak! Denny Tampar Andi Arief: Pakai Kondom Gerigi Sebelum Bicara
Sebelumnya, Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan bahwa gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Baca Juga: Kudeta AHY Buat Nyapres, Demokrat 'Serang' Moeldoko: Bikin KTA Dulu
"Kami memandang perlu untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya. Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY di Jakarta, Senin (1/2/2021).
Kemudian, Politisi Partai Demokrat Andi Arief bicara terkait dalang kudeta Partai Demokrat.
Ia pun menyebut nama dari lingkaran Istana yang juga orang dekat Presiden Jokowi. “Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat,” cuitnyanya.
“Jawaban saya KSP Moeldoko,” tegasnya.
Karena itu, AHY pun kemudian mengirim surat kepada Presiden Jokowi untuk meminta konfirmasinya kebenaran kudeta Partai Demokrat.
“Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” kata Andi Arief.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil