Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan membalas surat dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait keterlibatan orang dalam lingkaran Istana yang diduga akan mengkudeta partai berlambang mercy ini.
Ia menduga isu kudeta tersebut hanya sebatas rumor, sehingga pihak Istana tidak akan surat balasan dikirim. Baca Juga: Moeldoko Bilang Jangan Bawa-Bawa Jokowi, Politikus Demokrat: Lencana Istana Dicopot Dulu
“Sehingga mereka tidak akan menanggapi atau membalas surat tersebut," ujarnya dilansir RMOL, Rabu (3/1).
Menurut dia, surat terbuka dari AHY sudah benar dilaakukan. Sebab, apa yang terjadi dapat diartikan sebagai ancaman terbuka.
Sambungnya, AHY bisa menghentikan upaya kudeta politik dari Partai Demokrat sebagai pihak yang memiliki asas legalitas. Baca Juga: Detail Pertemuan Pelaku Kudeta AHY, Elite Demokrat Blak-blakan Sebut...
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan ada gerakan politik tertentu untuk mengambil alih kepengurusan partai secara inkonstitusional.
Ia menyatakan bahwa gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami memandang perlu untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya. Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY di Jakarta, Senin (1/2/2021).
Kemudian, Politisi Partai Demokrat Andi Arief bicara terkait dalang kudeta Partai Demokrat. Ia pun menyebut nama dari lingkaran Istana yang juga orang dekat Presiden Jokowi.
“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat,” cuitnyanya.
“Jawaban saya KSP Moeldoko,” tegasnya.
Karena itu, AHY pun kemudian mengirim surat kepada Presiden Jokowi untuk meminta konfirmasinya kebenaran kudeta Partai Demokrat.
“Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” kata Andi Arief.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil