Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pernah Diretas, KuCoin Sebut Tidak Alami Kerugian

        Pernah Diretas, KuCoin Sebut Tidak Alami Kerugian Kredit Foto: Unsplash
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO KuCoin, Johnny Lyu, telah mengungkapkan bahwa pengguna tidak mengalami kerugian karena peretasan yang terjadi pada tahun 2020. Kepala KuCoin mengumumkan hal ini sebagai bagian dari surat berjudul "2020, 2021, dan Selanjutnya."

        Kembali pada bulan September 2020, pertukaran cryptocurrency mengalami pelanggaran keamanan dengan 230 cryptos berbeda dicuri dari hot wallet-nya. Pada saat itu, total pencurian berjumlah sekitar US$285 juta atau sekitar Rp4 triliun.

        Baca Juga: Isu Boikot Cryptocurrency India Guncang Harga Bitcoin Rabu 3 Februari

        Dalam surat itu, Lyu mengungkapkan bahwa upaya gabungan dari platform pertukaran lain dan lembaga penegak hukum menghasilkan pemulihan sebesar US$239,45 juta atau sekitar Rp3,3 triliun. Memang, pada November 2020, Cointelegraph melaporkan bahwa KuCoin telah memulihkan sekitar 84% dari dana yang dicuri.

        Menurut Lyu, pertukaran tersebut menggunakan dana asuransinya untuk menutupi sisa US$45,55 juta atau sekitar Rp639 miliar (16%) dari dana yang dicuri selama peretasan sehingga memastikan bahwa simpanan pelanggan tidak terpengaruh oleh insiden tersebut.

        "Kami telah memperoleh petunjuk penting tentang tersangka dan pelacakan masih dalam proses," katanya dikutip dari Cointelegraph, Kamis (4/2/2021).

        Sebagai bagian dari surat tersebut, CEO KuCoin juga menguraikan beberapa perbaikan yang dilakukan pada arsitektur keamanan bursa setelah peretasan. Menurut Lyu, KuCoin telah meningkatkan seluruh sistem keamanannya di seluruh web, aplikasi, dan protokol API.

        KuCoin adalah salah satu dari lima peretasan pertukaran crypto utama yang terjadi pada tahun 2020 dengan platform yang mengalami pencurian terbesar. Secara keseluruhan, peretasan pertukaran crypto menurun pada tahun 2020 di tengah keamanan yang diperketat, terukur yang diadopsi oleh platform.

        Sebaliknya, segmen pasar keuangan terdesentralisasi menyumbang sekitar setengah dari peretasan dan eksploitasi di ruang crypto pada tahun 2020. Namun, Lyu dari KuCoin menambahkan bahwa cerita DeFi masih dalam tahap awal dengan lebih banyak inovasi di cakrawala.

        CEO KuCoin juga memperkirakan bahwa token nonfungible, atau NFT, akan meledak, dengan menyatakan, "Ketika DeFi merevolusi layanan keuangan kami, NFT secara bertahap akan menembus ke dalam kehidupan kita sehari-hari."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: