Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lagi Live, Netizen Digegerkan Tewasnya Pria Rusia yang Tenggak 1,5 Liter Vodka

        Lagi Live, Netizen Digegerkan Tewasnya Pria Rusia yang Tenggak 1,5 Liter Vodka Kredit Foto: Unsplash/rawpixel
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Seorang pria Rusia yang dikenal sebagai "Grandfather" dilaporkan meninggal saat siaran langsung di situs berbagi video YouTube setelah meminum 1,5 liter vodka.

        Pria, yang disebutkan dalam laporan media lokal sebagai Yuri Dushechkin (60), diduga ditawari sejumlah uang oleh seorang YouTuber dengan imbalan minum alkohol atau saus pedas saat siaran langsung.

        Baca Juga: Ulama Rusia: Kandungan Vaksin Sputnik V Halal untuk Umat Muslim

        Menurut situs berita Rusia, Readovka, ia dilaporkan meninggal setelah mengonsumsi sekitar 1,5 liter vodka dan masih disaksikan oleh pemirsa saat siaran langsung terus berjalan.

        Otoritas keamanan dilaporkan tengahg menyelidiki insiden yang terjadi Kamis lalu di kota Smolensk di Rusia barat.

        Penyebab kematian Dushechkin sendiri belum dikonfirmasi.

        Insiden ini dianggap sebagai yang terbaru dalam tren mengkhawatirkan "aliran thrash", terkadang diterjemahkan menjadi "aliran sampah". Aliran ini membuat orang-orang diminta untuk melakukan aksi, seringkali memalukan, dengan imbalan uang saat pelanggan menonton.

        Senator Rusia Alexey Pushkov, ketua Komisi Kebijakan Informasi Dewan Federasi, telah mendorong larangan siaran yang menyiarkan langsung kekerasan.

        Mengutuk insiden itu di Twitter, dia mengatakan Dewan Federasi akan bertemu pada 11 Februari untuk membahas undang-undang untuk membuat "streaming thrash" ilegal.

        "Seorang pria tunawisma meninggal di Smolensk selama sesi thrash-stream: dia diintimidasi, dia dipukuli, dan seorang sampah internet membayar uang kepada blogger untuk pertunjukan ini," tweetnya pada hari kejadian.

        "Apakah perlu untuk menjelaskan kepada orang lain perlunya melarang secara hukum aliran thrash dan pemberantasannya sebagai fenomena? Ini jelas bagi kami," sambungnya.

        "Pada 11 Februari, Dewan Federasi akan mengadakan pertemuan kelompok kerja tentang larangan legislatif terhadap aliran thrash [sic]," ia menambahkan.

        “Sekarang kami mengumpulkan pendapat senator dan ahli. Pada 11 Februari, kami ingin menghasilkan proposal khusus untuk memasukkan amandemen yang diperlukan pada undang-undang. Aliran sampah itu ilegal!" tukasnya seperti dikutip dari The Independent, Jumat (5/2/2021).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: