Mau Terima Lebih Banyak Pengungsi, Joe Biden: Ini Komitmen yang Manusiawi
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden siap menerima lebih banyak pengungsi setelah bertahun-tahun membatasi mereka masuk di pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump
Melalui briefing Gedung Putih pada Kamis (4/2/2021) Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan Biden akan mengeluarkan perintah eksekutif untuk membangun kapasitas negara untuk menerima pengungsi. Namun waktunya belum dipastikan dengan jelas.
Baca Juga: Inilah Sosok Bos CIA Baru Pilihan Joe Biden, Hmm... Ada Aroma Nuklir Iran
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan dirinya tidak memperkirakan Biden akan mengeluarkan perintah pada Kamis (4/2/2021), namun Biden “berkomitmen untuk mencari cara untuk memastikan lebih banyak pengungsi diterima di Amerika Serikat”.
Biden telah berjanji untuk mengembalikan peran historis AS sebagai negara yang menerima pengungsi dari seluruh dunia setelah empat tahun membatasi penerimaan pengungsi di bawah Trump.
“Kami ingin menerapkan proses imigrasi di sini yang bisa - itu manusiawi, moral, yang mempertimbangkan permohonan pengungsi, permohonan orang untuk datang - ke negara ini, di perbatasan, dengan cara yang memperlakukan orang seperti manusia,” kata Psaki, Selasa (2/2).
“Itu akan memakan waktu,” katanya.
“Ini tidak akan terjadi dalam semalam,” lanjutnya.
Menurut seroang sumber, Biden diharapkan untuk mengeluarkan perintah pengungsi dalam hubungannya dengan pidato Kamis (4/1) di Departemen Luar Negeri AS yang bertujuan untuk menghidupkan kembali tenaga kerja di sana. Namun alasan itu ditunda karena alasan yang belum jelas.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) memperkirakan ada 1,4 juta pengungsi di seluruh dunia yang membutuhkan pemukiman kembali.
Diketahui, pemerintahan Biden menghadapi program pengungsi yang bersebarangan dengan kebijakan garis keras Trump.
Selama masa kepresidenannya, Trump diketahui menggambarkan pengungsi sebagai ancaman keamanan. Dia pun mengambil serangkaian tindakan untuk membatasi imigrasi resmi.
Ini menyebabkan penutupan kantor pemukiman kembali dan mengganggu “saluran” pengungsi ke AS. Situasi ini semakin diperburuk oleh pandemi virus corona.
Sejak menjabat dua minggu lalu, Biden, telah menandatangani sembilan perintah eksekutif yang bertujuan untuk membatalkan kebijakan imigrasi garis keras Trump.
Dia membatalkan apa yang disebut "larangan perjalanan Muslim", menghentikan pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko dan melestarikan DACA - sebuah program yang memberikan status kepada imigran tidak berdokumen yang tiba di AS sebagai anak-anak.
Biden juga telah mengusulkan tindakan berani dalam hal imigrasi. Termasuk undang-undang imigrasi yang mengusulkan jalur kewarganegaraan bagi 11 juta imigran tidak berdokumen yang tinggal di AS - sebuah langkah serius yang membutuhkan persetujuan Kongres.
Saat kampanye calon presiden (capres), Biden berjanji akan menaikkan pagu pengungsi tahunan menjadi 125.000, naik dari rekor terendah 15.000 yang ditetapkan oleh Trump untuk tahun fiskal ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: