Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bos CT: Dulu Bisnis Media Ratusan Miliar, Sekarang Cuma Rp5 Juta

        Bos CT: Dulu Bisnis Media Ratusan Miliar, Sekarang Cuma Rp5 Juta Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bos Trans Corp Chairul Tanjung (CT) menyebut tiga kiat bertahan bagi pelaku dunia usaha di era pandemi COVID-19, pertama selalu menjaga optimisme, kedua mampu menangkap peluang sekecil apapun, dan ketiga ciptakan peluang.

        CT mengibaratkan, kondisi saat ini seperti berjalan di lorong gelap yang masih mencari-cari titik cahaya di ujung sana karena belum ada kepastian kapan pandemi COVID-19 berakhir.

        "Ada yang bilang pandemi berakhir dua tahun, empat tahun atau 10 tahun lagi, saat ini kita tidak tahu kapan berakhir," kata pria yang akrab dipanggil CT itu.

        Oleh sebab itu, kata CT, kiat utama bagi pelaku usaha adalah selalu menjaga optimisme. Dengan menjaga optimisme itu, masih menurut dia, maka ke depannya akan mampu melihat berbagai peluang sekecil apapun.

        "Sudah menjadi hukumnya bahwa setiap krisis maka peluang pasti kian mengecil. Nah ini terkait kiat kedua, sekecil apapun peluang itu harus ditangkap," jelasnya.

        Jika karena kondisi pandemi kian menutupi celah bisnis, termasuk di dunia media massa, maka kiat ketiga adalah ciptakan peluang usaha.

        "Jika peluang tak ada, apa yang harus dilakukan ? Maka ciptakan peluang usaha. Inilah prinsip jika mau jadi entrepreneur (wirausahawan)," ujar pria yang lahir di Jakarta, 16 Juni 1962.

        CT mengakui bahwa memang hal itu gampang diucapkan tetapi tak mudah dikerjakan. Tetapi, dengan diawali optimisme maka ia yakin semua bisa dikerjakan. Ia juga mengemukakan bahwa setiap daerah dan media punya tantangan dan peluang berbeda-beda.

        "Dan secara teori ini tidak ada, misalnya hadapi sebuah tantangan harus langkah A atau B. Setiap tantangan pasti ada jalan keluarnya. Jadi jalan keluar sebuah tantangan harus dicari yang disesuaikan dengan karekter daerah dan media masing-masing," ujar CT.

        CT mencontohkan, peluang yang terbuka saat ini adalah produk TV digital hanya bermodal beberapa kamera yang harganya sekitar Rp5 jutaan sudah bisa melakukan bisnis menjanjikan. Padahal dulu butuh dana hingga ratusan miliar rupiah tetapi kini dengan mudah bisa memanfaatkan kanal digital semacam Youtube.

        "Seperti saya sebut di awal, hidup seperti kue donat. Orang optimistis dapat rotinya, meski mungkin sedikit tetapi yang pasimistis dapat bolongnya," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: