Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tumben-tumbennya, Sri Mulyani dan Rizal Ramli Satu Perahu

        Tumben-tumbennya, Sri Mulyani dan Rizal Ramli Satu Perahu Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi -

        Sudah jadi rahasia umum jika Rizal Ramli alias RR dan Sri Mulyani seperti Tom and Jerry. RR sering mengkritik kebijakan yang dikeluarkan Menteri Keuangan itu. Namun, soal proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021, keduanya optimis tahun ini bisa tumbuh positif. Tumben nih...

        Sri Mulyani merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021. Dari yang awalnya dipatok pada kisaran 4,5 sampai 5,5 persen turun sedikit menjadi 4,5 sampai 5,3 persen. Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani saat jumpa pers Lembaga Pengelola Investasi (LPI) di Istana Negara, Selasa (17/2).

        Menurut eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut masih menggambarkan bahwa pemerintah optimis akan mencapai 5 persen. Optimis itu didukung dengan berbagai indikator ekonomi yang menunjukkan adanya perbaikan meski ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

        Baca Juga: Geger Buzzer dan Influencer Digaji Pakai Duit Negara, Stafsus Sri Mulyani Buka Suara

        Trend perbaikan itu, kata Sri Mulyani, sudah terlihat di awal-awal kuartal pertama tahun ini.

        “Dengan kuartal pertama yang cukup solid, kita akan jaga supaya di kuartal kedua dan ketiga akan rebound, atau recovery-nya makin dipercepat,” ujarnya.

        Seperti Sri Mulyani, RR ternyata punya optimisme yang sama. Dia yakin ekonomi tahun ini bisa tumbuh. Namun, eks Menko Kemaritiman ini tak memberikan proyeksi yang muluk-muluk.

        Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini ada di kisaran 2 persen. Angka ini lebih rendah daripada yang ditargetkan pemerintah sebesar 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen.

        Menurutnya, sulit diharapkan ekonomi akan cepat membaik di 2021. Apalagi sebelum ada pandemi saja rata-rata pertumbuhan ekonomi domestik hanya 5,1 persen saja.

        RR bilang, ada beberapa alasan ekonomi sulit pulih. Yaitu, vaksinasi yang diharapkan akan mengurangi resiko pandemi, keliatannya baru akan mulai intensif setelah semester II-2021 dan baru akan selesai di 2022.

        Lalu, pertumbuhan kredit masih sangat rendah. Belum lagi di bidang fiskal. Keseimbangan primer negatifnya semakin besar. Artinya hanya untuk bisa membayar bunga utang, harus meminjam lebih besar lagi dengan bunga lebih tinggi dari negara-negara yang ratingnya lebih rendah dari RI.

        Warganet ikut berkomentar soal kompaknya Sri Mulyani dan RR. Akun @nirmala_sari senang banyak pihak optimis ekonomi tahun ini akan tumbuh dan tidak lagi masuk jurang resesi. “Semua pihak harus saling bahu membahu agar ekonomi bangsa kembali pulih. Bersatu untuk kemajuan bangsa,” cuitnya.

        @eddybroadcaster menilai, kondisi ekonomi saat ini serba pas-pasan. “Sulit untuk mengharapkan hasil yang sesuai harapan,” ujarnya.

        Senada disampaikan @arikan_widi. “Ekspektasi pemulihan ekonomi di tahun ini (terlalu) tinggi,” ucapnya. Akun @kripikrenggina mengatakan Jokowi harus bekerja maksimal agar ekonomi kembali pulih. “Salah satunya akhiri pandemi ini secepatnya pak,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: