Pada dua pekan terakhir, titik panas (hotspot) sudah mulai muncul di sejumlah daerah di Indonesia. Dari jumlah hotspot tersebut, ada yang confidence menjurus ke titik api.
Terkait hal ini, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Manurung mengatakan, hal ini merupakan peringat dini bagi semua petani kelapa sawit yang ada di 22 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) provinsi terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Baca Juga: Rapolo Hutabarat: Kapasitas Oleokimia Berbasis Sawit Indonesia Terbesar di Dunia
"Saya minta semua ketua DPW segera berkoordinasi dengan semua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang ada, semuanya ada 144 DPD kabupaten kota," kata Gulat.
Lebih lanjut Gulat mengingatkan agar semua petani tidak boleh lengah, meskipun curah hujan di daerah masih tergolong tinggi. "Manfaatkan Whatsapp Group (WAG) yang ada untuk saling mengingatkan. Ingat, persoalan asap dan titik api bukan cuma tanggungjawab Polisi, TNI maupun Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) setempat, tapi tanggung jawab kita semua, termasuk Apkasindo," tegasnya.
Tidak hanya itu, dikatakan Gulat, petani juga perlu waspada terhadap oknum-oknum yang bisa saja memanfaatkan situasi dengan sengaja melakukan pembakaran hutan yang menjadi provokasi yang berujung pada kampanye negatif.
Gulat meminta kepada semua Ketua DPW untuk men-download aplikasi Dashboard Lancang Kuning (DLK) di handphone masing-masing untuk memudahkan petani dalam mencari tahu hotspot yang muncul.
"Aplikasi ini canggih dan real time dan sudah dipakai hampir semua stakeholder. Jadi, saya meminta juga kepada Ketua DPW untuk memerintahkan semua pengurus DPD men-download aplikasi itu," ungkapnya.
Terkait hal ini, Apkasindo mengatakan sangat berterimakasih kepada Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi yang telah menciptakan aplikasi DLK tersebut.
"Pakai DLK itu, kami petani sawit bisa lebih cepat melaporkan potensi titik api, lebih cepat tahu di mana titik titik api dan lebih cepat pula membantu memadamkan. Pokoknya, koordinasi bisa lebih cepatlah," ujarnya.
Dari pantauan situs Kementerian Lingkungkan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada hari ini di Aceh ditemukan 2 hotspot, Kalimantan Barat 15, Kalimantan Utara 2, Kepulauan Riau 1, Riau 31, Sulawesi Tengah 1, dan di Sumatera Utara ditemukan 8 hotspot.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq