Ketua dan perwakilan dewan pengurus daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) dari 34 provinsi seluruh Indonesia, Minggu (7/3/2021), menyatakan kesiapannya membantu Ketua Umum PD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melawan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Para pimpinan partai di daerah itu juga menyatakan kesetiaan kepada Partai Demokrat dan AHY yang terpilih sebagai Ketua Umum menggantikan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono, lewat Kongres Partai Demokrat V tahun lalu.
Baca Juga: AHY Marah-Marah Moeldoko Lakukan Kudeta: Contoh Buruk dalam Demokrasi
AHY saat itu terpilih secara aklamasi atau suara penuh sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
Dalam sesi awal pertemuan AHY dan pengurus DPD, masing-masing ketua atau perwakilan dari berbagai daerah maju ke atas mimbar dan mengucapkan janjinya untuk setia serta membantu AHY melawan hasil KLB di Deli Serdang.
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, jadi pimpinan pengurus daerah pertama yang dipanggil AHY untuk menyampaikan langsung janji setianya kepada Partai Demokrat serta ketua umum yang sah.
Sesi itu kemudian dilanjutkan oleh ketua atau perwakilan dari berbagai daerah di antaranya Aceh, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Papua, Kalimantan Barat, Banten, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi Utara, Gorontalo, Riau, Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Kepulauan Riau, Maluku Utara, Maluku, Bangka Belitung, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Jawa Tengah.
Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua Barat Abdul Faris Umlati menutup sesi maju ke panggung dan ia turut mengucapkan janji setia kepada Partai Demokrat pimpinan AHY. Faris mengatakan pihaknya akan menindak tegas kader yang mendukung KLB di Deli Serdang.
Baca Juga: Moeldoko Jabat KSP Sekaligus Ketum Demokrat: Gak Masalah Tuh!
Hampir seluruh Ketua atau perwakilan DPD yang maju ke mimbar membawa dokumen Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai Ketua DPD. Hal itu sebagai bukti bahwa mereka adalah kader Partai Demokrat yang memiliki suara yang sah untuk menentukan masa depan partai.
Dalam acara yang sama, AHY mengapresiasi sikap para pengurus partai di daerah yang tetap solid, meski ada ketua dan pengurus tandingan. Ia mengatakan pertemuan bersama para pimpinan partai di daerah ini merupakan upaya merapatkan barisan setelah sejumlah anggota dan eks pengurus menggelar KLB yang menurut dia ilegal dan inkonstitusional.
"Temanya sudah jelas. Kami rapatkan barisan karena partai kami sedang menghadapi ujian dan tantangan. Bukan sekadar menjaga kedaulatan dan kehormatan Partai Demokrat, tetapi ada masalah yang lebih serius di negeri ini, yaitu matinya demokrasi," kata AHY.
Baca Juga: Gak Nyangka! Motif KLB Demokrat: Habis Lengserkan AHY, Moeldoko Berpotensi Singkirkan....
"Kalau partai politik bisa diperlakukan semena-mena di negeri ini, diobrak-abrik dengan cara-cara yang tidak bermartabat, jauh dari moral dan etika politik, tentu kita bisa membayangkan nasib dan masa depan demokrasi di negeri kita," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo