Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Transformasi Jadi Bank Digital, BNC Kini Bidik Milenial

        Transformasi Jadi Bank Digital, BNC Kini Bidik Milenial Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC), bank pensiun yang fokus pada segmen military, kini membidik milenial. Dengan mengubah visi menjadi bank digital, BNC akan merambah ke segmen baru, dengan tidak meninggalkan segmen yang sudah ada. 

        Tjandra Gunawan, Direktur Utama PT Bank NEO Commerce Tbk mengatakan, perbedaan antara bank konvensional dan bank digital terletak pada teknologi, yaitu di platform dan juga inti bisnisnya. Namun, prinsip bisnis akan tetap sama di antara keduanya. Baca Juga: Bank Neo Commerce Perkenalkan Identitas Baru sebagai Bank Digital

        Bank digital yang berasal dari tech bank atau neo bank yang berbasis teknologi ini menjalankan proses perbankan dari awal sampai akhir dengan menggunakan teknologi. BNC tidak setengah-setengah dalam melakukan transformasi digital, yaitu dengan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi terbaik dibidangnya, yaitu Huawei, Tencent Cloud, dan Sunline. 

        Proses onboarding perbankan nantinya akan menjadi pengalaman yang berbeda bagi nasabah dan calon nasabah. Saat ini, kami sedang menyiapkan mobile banking apps bernama Neo+ yang rencananya akan diluncurkan akhir bulan ini (Maret 2021) sambil menunggu proses persetujuan OJK terkait proses opening account online.

        Adapun nantinya proses onboarding akan fully digital dan e-KYC, juga dilakukan dengan proses biometric. Terkait buku tabungan dan kartu, BNC saat ini masih memberikan kartu namun untuk kedepannya kami akan berinovasi dengan virtual card yang langsung terintegrasi dengan mobile banking apps Neo+.

        Lebih lanjut Tjandra menjelaskan, sekarang digital bank menjadi sebuah keniscayaan, keharusan. Saat ini saya melihat ada kebutuhan untuk bertransformasi, dan kita juga tahu regulator seperti Bank Indonesia dan OJK juga sudah membuka dan mulai memfasilitasi proses transformasi digital Indonesia. 

        Karena pada akhirnya perbankan hadir untuk menjawab kebutuhan dari semua nasabahnya. Trend bank digital menjadi tidak terelakkan karena masyarakat membutuhkan bank dengan layanan yang cepat, nyaman, dan aman, dan hal itu hanya dapat dipenuhi oleh bank digital. 

        Terlepas dari peraturan OJK yang meminta pemenuhan modal inti minimal Rp1 triliun di tahun 2020 BNC melihat perlunya melakukan penambahan modal untuk pengembangan bisnis. BNC melakukannya proses PUT ke IV di bulan ini dan akan ada tambahan beberapa seri PUT lagi untuk mengejar kebutuhan modal kami sampai dengan Rp2 triliun di tahun 2021 ini. 

        “Tahun depan, kami juga sudah memiliki capital plan yang mendukung strategi bisnis tahun depan, juga terkait pemenuhan tambahan modal inti menjadi Rp3 triliun,” ujar Tjandra.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: