Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menantu Donald Trump Akan Bikin Buku Pengalaman Bekerja di White House

        Menantu Donald Trump Akan Bikin Buku Pengalaman Bekerja di White House Kredit Foto: AP Photo/Susan Walsh
        Warta Ekonomi -

        Menantu Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump, Jared Kushner, berencana mengkompilasikan pengalamannya selama bekerja di Gedung Putih (White House) dalam sebuah buku.

        Kushner adalah penasihat senior kepresidenan selama masa kepemimpinan Trump. Suami Ivanka Trump ini memang dikenal memiliki peran penting dalam normalisasi hubungan Israel dengan Sudan, Maroko, Bahrain dan Uni Emirat Arab.

        Baca Juga: Sial Betul! Sudah Lengser, Partai Republik Catut Nama Trump Guna Dulang Dana Bantuan

        Berdasarkan sumber Reuters, dikutip The Hill, Kamis (11/3), buku tersebut memang akan fokus membahas peran Kushner dalam Abraham Accord, kesepakatan perdamaian hubungan Israel dengan negara-negara Arab.

        Kushner kemudian dinominasikan untuk mendapatkan Nobel Perdamaian atas perannya di Timur Tengah dan untuk keterlibatannya dalam pembicaraan damai oleh Alan Dershowitz, seorang pengacara yang berada di tim hukum Trump.

        "Tidak mencari untuk menyelesaikan kemenangan, tetapi untuk memberikan konteks historis dan membantu pembaca memahami, bagaimana rasanya bekerja di masa Trump di White House," kata sumber itu, menyatakan alasan menantu Trump menulis buku.

        Selain itu, buku tersebut juga akan membahas reformasi penjara, penawaran perdagangan, hubungan AS dengan China, sikap AS terhadap pandemi virus Corona, penyelidikan internal akibat gangguan Rusia dalam Pemilu 2016, drama pemakzulan Trump, krisis perbatasan dan peristiwa seputar kematian George Floyd.

        "Ini akan menjadi perspektif yang menarik dari seseorang yang memiliki portofolio yang luas, berada di ruangan untuk banyak momen paling tegang dan konsekuensial, tapi menyimpan profil publik yang cukup rendah, tinggal di belakang layar dan memberikan akses media terbatas," simpul sumber tersebut. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: