Sekarang Ketum Demokrat Cuma 1, Pak Moeldoko Orangnya, Yang Ngomong Orang PDIP Lho...
Mantan kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, meminta kepada semua pihak untuk tidak ikut campur terkait prahara yang terjadi di partai berlambang Mercy.
Terlebih, sampai meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memecat KSP Moeldoko terkait kongres luar biasa (KLB) Demokrat di Sumut. Baca Juga: Pasang Kupingnya Nih, Langsung dari Mantan Anjing Penjaga SBY: Konflik Demokrat Adalah..
"Tolong yang tidak mengerti permasalahan di Partai Demokrat tutup mulut jangan sok pintar apalagi coba-coba menyuruh Presiden RI ke 7 Bapak Jokowi memecat KSP-nya Bapak Moeldoko," katanya dalam akun Twitternya, Rabu (10/3) lalu.
Menurutnya, apa yang terjadi dengan Partai Demokrat adalah karma. "Ingat yang terjadi di Partai Demokrat ini karma yang bicara Aku mantan Kader Partai Demokrat yang waktu berjayanya sebagai anjing penjaga," ujarnya.
Lebih lanjut, politisi PDIP ini menyebut Partai Demokrat saat ini adalah ketua umumnya adalah Moeldoko. Baca Juga: Pak Moeldoko, Anak Buah AHY Nyuruh Bapak Bertobat, Semoga Paham: Ini Kudeta Keblinger Pak!
"Banyak yang menghubungi aku 'Anjing Penjaga' Partai Demokrat yang mana? Tegas aku jawab Partai Demokrat yang waktu sebagai partai terbuka moderen nasionalis religius jadi bukan Partai Demokrat yang dinasty," sebutnya.
"Aku katakan Partai Demokrat sekarang hanya satu yang Ketua Umumnya Pak Moeldoko yang satu lagi sudah Demisioner," pungkasnya.
Sementara itu, cuitan terbaru Ruhut hari ini adalah meminta semua pihak jika melihat suatu kasus jangan sepotong-sepotong sehingga tidak salah dalam memahami dan berkomentar.
Termasuk hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di Sibolangit pada 5-7 Maret lalu.
Ia pun mengibaratkan kalau melihat kasus itu seperti memandang seorang wanita yang dilihat dari ujung kaki sampai ujung rambut.
"Melihat satu kasus jgn sepotong2 tapi lihatlah seperti memandang Wanita lihatlah dari kaki sampai ujung rambut demikian juga KLB PD Sibolangit baru komentar, mari Sukseskan terusssssss Protokol Kesehatan dgn disiplin MERDEKA," tulisnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil