Kedubes Kosovo Telah Hadir di Yerusalem, Perdalam Konflik Israel-Palestina?
Kosovo secara resmi membuka kedutaan besarnya di Yerusalem, pada Minggu (14/3/2021). Kosovo menjadi negara Eropa pertama yang mendirikan kedutaan di kota yang statusnya disengketakan dan merupakan inti dari konflik Israel dan Palestina.
Kementerian Luar Negeri Kosovo mengatakan, pembukaan kedutaan besar di Yerusalem dilakukan setelah pembentukan hubungan diplomatik dengan Israel pada 1 Februari, dan KTT Kosovo-Serbia yang diadakan di Gedung Putih pada September. Kosovo mengikuti jejak Amerika Serikat dan Guatemala yang mendirikan kedutaan besarnya di Yerusalem.
Baca Juga: Ceko Buka Kantor Diplomatik di Yerusalem, Turki: Mereka Kikis Status Kota Suci
"Kementerian Luar Negeri dan Diaspora mengumumkan, Kedutaan Besar Kosovo di negara Israel, dengan kantor pusat di Yerusalem, secara resmi telah dibuka," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Kosovo, dilansir Al Jazeera, Senin (15/3/2021).
Keputusan Kosovo diambil ketika Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti bertemu Presiden Serbia Aleksandar Vucic di Gedung Putih pada September dengan Presiden Donald Trump.
Pembukaan Kedutaan Besar Kosovo di Yerusalem merupakan imbalan atas pengakuan Israel terhadap kemerdekaan Kosovo yang dideklarasikan pada 2008 dan mendapatkan pengakuan global secara penuh.
“Penetapan plakat dan bendera negara di Kedutaan Kosovo di Israel mencerminkan komitmen Pemerintah Kosovo untuk memenuhi janji mendirikan misi diplomatik ke Yerusalem,” kata Hoti.
Kosovo dan Serbia terlibat konflik yang dipicu perseteruan antara etnis Serbia dan Albania. Pertikaian ini kemudian berlanjut dengan pernyataan kemerdekaan sepihak Kosovo dari Serbia pada 17 Februari 2008.
Serbia menolak untuk mengakui kemerdekaan Kosovo. Meskipun Kosovo sekarang telah diakui oleh sebagian besar dunia Barat, penolakannya oleh sekutu utama Serbia yaitu Rusia dan China, telah membuat Kosovo tidak dapat masuk ke Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Israel telah menjadi pertahanan penting lainnya sampai bulan lalu ketika negara itu menjalin hubungan diplomatik dengan Kosovo. Sebagai gantinya, Kosovo mengikuti dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memperingatkan Kosovo bahwa langkah tersebut dapat merusak hubungan masa depan dengan negaranya.
Serbia telah menolak kemerdekaan Kosovo sejak pecah dalam perang 1998-1999 yang diakhiri oleh kampanye pemboman NATO terhadap pasukan Serbia.
Kosovo dan Serbia menghadapi tekanan yang memuncak dari Barat untuk menyelesaikan kebuntuan, yang dinilai sangat penting bagi kedua belah pihak untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto