Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gegara Covid-19, Bolsonaro Harus Gonta-Ganti Menteri Kesehatan sampai 4 Kali

        Gegara Covid-19, Bolsonaro Harus Gonta-Ganti Menteri Kesehatan sampai 4 Kali Kredit Foto: Antara/REUTERS/Adriano Machado
        Warta Ekonomi, Sao Paulo -

        Brasil akhirnya mengganti menteri kesehatan keempat kalinya sejak pandemi virus Covid-19 dimulai. Presiden Jair Bolsonaro mengumumkan pada Senin (15/32021) malam jika peran penting menteri kesehatan akan diberikan kepada Dr. Marcelo Queiroga, Presiden Masyarakat Kardiologi Brasil.

        Dia menggantikan jenderal angkatan darat Eduardo Pazuello, yang telah memegang jabatan itu kurang dari setahun.

        Baca Juga: Bukan Brasil Atau Argentina, Negara Amerika Selatan Ini Jadi yang Terdepan dalam Vaksinasi

        "Diputuskan sore ini untuk menunjuk Marcelo Queiroga," kata Bolsonaro kepada para pendukungnya di depan istana presiden di Brasilia.

        "Saya telah mengenalnya selama beberapa tahun. Dia bukan orang yang saya kenal selama beberapa hari. Dia memiliki segalanya untuk melakukan pekerjaan dengan baik, menindaklanjuti semua yang telah dilakukan Pazuello hingga hari ini,” terangnya.

        Presiden Bolsonaro mengatakan Queiroga akan memilih tim kerjanya dan transisi akan berlangsung dalam satu atau dua minggu.

        "Tuan Marcelo Queiroga jauh lebih berpengetahuan tentang masalah kesehatan, dia akan mengambil tindakan untuk mengurangi jumlah orang yang meninggal akibat penyakit ini yang telah mempengaruhi seluruh dunia," kata Bolsonaro.

        Queiroga menjabat di tengah salah satu periode paling gelap dari pandemi di negara itu. Hingga Senin, total sedikitnya 279.286 orang telah meninggal karena virus tersebut. Rumah sakit negara itu “kebanjiran” pasien, dengan bangsal perawatan intensif di 22 dari 26 negara bagian Brazil mendekati kapasitasnya.

        Menteri kesehatan sebelumnya, Pazuello menghadapi kritik tajam karena kekurangan vaksin dan sedang diselidiki karena kekurangan oksigen awal tahun ini di Manaus, ibu kota negara bagian Amazonas.

        Pazuello mengakui sebelumnya pada Senin (15/3/2021) jika "pengganti" dirinya sednag dipersiapkan, tetapi menekankan bahwa itu bukan idenya.

        "Saya tidak meminta untuk pergi, saya juga tidak akan melakukannya. Itu bukan karakter saya. Ketika presiden meminta, kami akan melakukan transisi yang benar seperti tradisi," tambahnya.

        Sementara itu, ahli jantung lainnya, Ludhmila Rajjar, mengatakan kepada afiliasi CNN Brasil, jika dirinya sempat didekati untuk pekerjaan itu, tetapi dia menolaknya. Dia diundang oleh Bolsonaro ke Istana Kepresidenan pada Sabtu (14/3/2021), dan berbicara dengannya selama berjam-jam pada dua kesempatan.

        “Kami sempat dua hari bercakap-cakap, tapi sayangnya ini bukan saatnya saya jadi menteri, terutama karena alasan teknis. Saya seorang dokter, ilmuwan. Ini di atas ideologi apapun, harapan apapun yang tidak dibimbing oleh sains,” ujarnya. kata Hajjar.

        Bolsonaro, yang telah lama meremehkan keseriusan virus, juga menganjurkan penggunaan obat yang belum terbukti seperti klorokuin dan hidroksikloroquine untuk menyembuhkan Covid-19, meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat tersebut tidak efektif. Dia juga menekan pejabat lokal untuk menghindari penguncian dan tindakan pembatasan, dengan alasan ekonomi.

        Kementerian kesehatan Brasil telah mengalami urutan kepemimpinan yang bergejolak sejak dimulainya pandemi.

        Menteri kesehatan di awal, Luiz Henrique Mandetta, seorang dokter yang mengadvokasi tindakan jarak sosial, dipecat oleh Bolsonaro pada April 2020 karena ketidaksepakatan mengenai strategi pandemi negara itu.

        Hajjar dipertimbangkan untuk peran tersebut pada saat itu, tetapi digantikan oleh ahli onkologi Nelson Teich, yang mengundurkan diri kurang dari satu bulan karena perbedaan pendapat dengan Bolsonaro.

        Pada Mei 2020, Teich digantikan oleh Pazuello, yang tidak memiliki pengalaman medis sebelumnya dan pada saat itu terkenal karena mengoordinasikan pasukan militer selama Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro dan memimpin operasi untuk menangani masuknya migran Venezuela tahun 2018.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: