Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sepekan Setelah Divaksin, Pria 50 Tahun Meninggal Dunia di Makassar

        Sepekan Setelah Divaksin, Pria 50 Tahun Meninggal Dunia di Makassar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Makassar -

        Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menurunkan tim investigasi menyusul salah seorang warga Kabupaten Takalar, Sulaiman Daeng Tika berusia 50 tahun meninggal dunia setelah sepekan divaksinasi COVID-19 di Kota Makassar, Senin, 15 Maret 2021.

        "Sedang diinvestigasi kasus ini. Kita tunggu saja hasilnya," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sulsel, dr Nurul AR, saat dikonfirmasi, Selasa malam.

        Baca Juga: Satgas: Jatim Dominasi Kenaikan Kematian Mingguan Covid-19

        Ia mengatakan dengan kejadian itu, tim Komite Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), yang merupakan tim independen telah turun, guna mengumpulkan seluruh laporan dan bukti pendukung lainnya, apa musabab, warga tersebut sampai meninggal dunia.

        Saat ditanyakan jenis vaksin apa yang disuntikkan kepadanya, kata dia, vaksin jenis Sinovac. Sebab, jenis vaksin ini digunakan pada semua vaksinasi massal di berbagai titik di Sulsel. Mengenai dengan tanggal kadaluarsa pada vaksin itu, ia menegaskan, masa batas berlakunya masih lama.

        Sebelumnya, Sulaiman Daeng Tika berusia 50 tahun diketahui bekerja sebagai pegawai kontrak di lingkup PLN dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 22 Maret 2021, pada salah satu rumah sakit di Makassar, setelah dirujuk dari Puskesmas Takalar.

        Putra almarhum, Mahmud saat dikonfirmasi mengatakan dua hari usai disuntik, tepatnya Rabu (17/3), ayahnya merasakan demam hingga mengeluh ngilu seluruh badan, hingga merasakan agak sesak nafas. Bahkan pada Jumat, 19 Maret 2021, karena demam belum sembuh lalu meminta izin di kantornya untuk istirahat.

        "Demamnya kadang naik dan kadang turun. Selama ini di rumah terus. Karena bapak tidak tahan, lalu kemarin pagi (Senin, 22 Maret) pergi berendam di pinggir pantai, supaya bisa turun panasnya, tapi malah tambah lemas, lalu kami bawa ke puskesmas, terus dirujuk ke rumah sakit di Makassar," tuturnya.

        Saat ditanya, apakah selama ini almarhum punya penyakit bawaan, kata Mahmud, tidak ada selama ini, tapi belum diketahui pasti karena tidak pernah mengeluh sakit. Setelah di vaksin baru terlihat sakit.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: