Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Beli Mobil Tesla Bisa Pakai Bitcoin, Disetujui Sama Miliarder Ini!

        Beli Mobil Tesla Bisa Pakai Bitcoin, Disetujui Sama Miliarder Ini! Kredit Foto: Unsplash/JP Valery
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Beli mobil pakai Bitcoin bukan lagi hal yang mustahil di zaman ini. Miliarder Elon Musk baru saja mengumumkan, pembelian mobil listrik buatan Tesla kini dapat menggunakan Bitcoin.

        Melalui akun Twitter, Rabu (24/3/2021), Musk mengatakan, saat ini para pelanggan boleh menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran ketika membeli mobil Tesla.

        "Tesla hanya menggunakan perangkat lunak internal dan sumber terbuka, serta mengoperasikan node Bitcoin secara langsung," ujar Musk.

        Baca Juga: Di Tengah Isu Larangan Bitcoin dkk di India, Miliarder Ini Malah 100% Dukung Kripto

        Baca Juga: 7 Negara Ini Mau Rilis Uang Digital Nasional, Ikuti Jejak China!

        Dengan begitu, Bitcoin yang konsumen bayarkan kepada Tesla akan masuk sebagai mata uang kripto, tidak berubah ke mata uang fiat.

        Untuk saat ini, sistem pembayaran itu baru tersedia di Amerika Serikat. Namun, ia mengatakan, "Sistem pembayaran Tesla menggunakan Bitcoin akan tersedia di luar AS akhir tahun ini."

        Menuai Kritik Warganet

        Di tengah dukungan dan antusiasme terhadap kabar tersebut, sejumlah warganet mengkritik Musk dan Tesla. Salah satu pengguna Twitter berinisial RL menyinggung perihal misi Tesla menciptakan energi terbarukan untuk Bumi.

        "Sementara Bitcoin banyak membakar energi secara literal. Saya ingin seseorang menanyakan kepada Musk, apakah tindakan tersebut dan misi perusahaannya tak bertolak belakang?" tanyanya.

        Ada pula warganet yang mempertanyakan langkah Tesla dan menyebutnya sebagai hal ide yang terlalu berisiko; inisialnya M.

        Ia mengatakan, "Apakah pemegang saham setuju dengan ini? Tampaknya cukup gila untuk menukar semua uang Anda menjadi aset dengan volatilitas tinggi; dtiambah keuntungan modal, waktu transaksi lambat dan biaya lebih tinggi. Itu benar-benat bodoh."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: