Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Di Tengah Pandemi Covid-19, Sawit Mampu Bangkitkan Ekonomi

        Di Tengah Pandemi Covid-19, Sawit Mampu Bangkitkan Ekonomi Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, devisa ekspor dari minyak kelapa sawit dan produk turunannya turunannya menyentuh US$22,97 miliar (atau sekitar Rp321 triliun) pada tahun 2020 meskipun di tengah pandemi Covid-19.

        “Sepanjang tahun 2020, produksi produk sawit dan turunannya diproyeksi 51,6 juta ton. Bahkan, industri ini mendorong kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah terdalam, terluar, dan perbatasan, mengingat 40 persen dari total luasan perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang mencapai 5,72 juta hektar merupakan perkebunan rakyat,” papar Agus.

        Baca Juga: Bupati Bangka: Replanting Sawit untuk Tingkatkan Produktivitas Panen

        Agus juga optimis, industri perkebunan kelapa sawit nasional dan produk turunannya akan mampu membangkitkan perekonomian nasional, khususnya di tengah masa pandemi Covid-19 yang masih masif. Dikarenakan perannya yang penting sebagai salah satu sektor strategis, pemerintah mengajak seluruh komponen masyarakat untuk turut mengawal daya saing industri produk sawit nasional dan turunannya, termasuk dari black campaign yang terus menyerang komoditas tersebut.

        Mengenai keberlanjutan industri produk sawit Indonesia hulu-hilir, Kementerian Perindustrian pun terus berkomitmen untuk memberikan dukungan terhadap program B30 yang sepanjang tahun 2021 ini memiliki target alokasi penyaluran sebanyak 9,2 juta kiloliter. Komitmen tersebut juga bertujuan untuk menjaga stabilitas harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), melalui serapan produksi minyak sawit untuk kebutuhan dalam negeri.

        Baca Juga: Bukti Biodiesel Sawit Efektif Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

        Selain itu, Kemenperin juga mendukung pelaksanaan program Peremajaan Sawit Rakyat/PSR (replanting) melalui upaya mendorong penggunaan sarana produksi pertanian produksi dalam negeri, yang tentunya akan menggerakkan industri permesinan di tanah air. “Dengan adanya program mandatori biodiesel dan PSR, maka struktur industri perkelapasawitan hulu-hilir Indonesia akan semakin mantap, sehingga industri ini akan semakin berkelanjutan di masa mendatang,” ungkap Agus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: