Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Micropayment?

        Apa Itu Micropayment? Kredit Foto: TechCrunch
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di dunia internet, Anda pasti pernah menjumpai beberapa e-Book, aplikasi, atau lagu yang Anda sukai. Namun, pemiliknya mengharuskan Anda membayar sejumlah nominal tertentu untuk dapat menggunakannya dan Anda mungkin pernah melakukan pembayaran seperti itu. Di dunia e-commerce, pemasar menyebutnya sebagai micropayment. Micropayment adalah jumlah nominal minimum yang harus Anda bayarkan untuk menggunakan suatu produk atau layanan tertentu.

        Pembayaran mikro memainkan peran yang sangat penting untuk operasi bisnis sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai apa itu micropayment, sejarah, jenis-jenis, cara kerjanya, dan keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan sistem pembayaran ini.

        Baca Juga: Apa Itu Binance Smart Chain?

        Mengenal Sistem Transaksi Digital, Micropayment

        Micorpayment adalah transaksi e-commerce yang melibatkan sejumlah kecil nominal uang untuk ditukar dengan produk atau jasa yang tersedia secara online, seperti unduhan aplikasi, layanan, atau konten berbasis web.

        Micropayment terkadang diartikan sebagai pembayaran untuk produk atau jasa yang nilainya kurang lebih Rp10 ribu hingga Rp50 ribu. Jenis sistem yang khusus ini diperlukan untuk pembayaran semacam itu, yang terlalu kecil untuk dapat diproses melalui kartu kredit.

        Berikut adalah contoh skema micropayment: Pengguna dan penjual masing-masing membuat akun dengan penyedia layanan pihak ketiga yang dapat memantau, mengumpulkan, dan mendistribusikan uang dalam micropayment. Penjual akan membuat kode link per-transaksi di dalam halaman situs web tersebut.

        Saat pengguna memulai transaksi, pembayaran melalui akun e-wallet atau uang elektronik yang dikelola oleh penyedia layanan terkait. Micropayment tersebut akan terakumulasi hingga dapat dikumpulkan sebagai pembayaran tunggal yang lebih besar. Sistem seperti itu akan berguna ketika pengguna ingin melakukan transaksi micropayment satu kali ke beberapa penjual.

        Setelah standar micropayment ditetapkan, beberapa ahli memperkirakan bahwa situs media streaming, unduhan musik dan aplikasi, vendor konten, situs akses olahraga, dan produk atau jasa lainnya akan menggunakan model pembayaran ini setiap pembelian produk atau penggunaan jasa layanan secara online.

        Kemajuan teknologi terbaru telah membawa lebih banyak eksposur dan inklusi ke dunia digital. Fintech, teknologi di bidang keuangan, merupakan sektor baru yang berfokus pada penyediaan produk keuangan bagi semua konsumen dengan harga yang cukup menguras kantong.

        Upaya peningkatan teknologi ini melihat bahwa konsumen juga membutuhkan transaksi dalam nominal yang rendah. Masalah dengan biaya rendah seperti itu membuat mereka mungkin tidak dapat diproses secara layak melalui perusahaan kartu kredit dan sistem berbasis biaya transaksi tradisional lainnya. Oleh karena itu, sistem transaksi micropayment telah muncul untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

        Istilah "micropayment" diciptakan oleh futuris dan filsuf teknologi Ted Nelson pada tahun 1960-an sebagai cara untuk membayar hak cipta individu atas konten berbasis online. Nelson membayangkan pembayaran dalam jumlah rendah di lingkungan tersebut sekitar sepersepuluh ribu sen. Pembayaran semacam itu akan memungkinkan pengguna untuk membayar sejumlah konten online serta memungkinkan pembuatan jaringan berbiaya rendah sebagai lawan dari model berbasis iklan.

        Sementara, World Wide Web sekarang bekerja pada model berbasis periklanan, gagasan Nelson meletakkan dasar dari transfer hypertext yang sekarang banyak digunakan orang. Saat ini, sistem micropayment masih belum menjadi cara yang umum untuk membayar sejumlah besar konten di internet.

        Empat Model Utama Micropayment

        Saat ini ada empat model utama sistem transaksi micropayment, yaitu:

        Model prabayar

        Model micropayment prabayar ditawarkan dalam bentuk langganan. Pengguna diizinkan untuk mengakses layanan dalam jangka waktu atau jumlah penggunaan tertentu. Model seperti ini biasanya digunakan untuk pembayaran uang muka dalam surat kabar, game online, dan situs media sosial serta merupakan model micropayment terbesar dan sering digunakan oleh pengguna.

        Model pascabayar

        Dalam model micropayment ini, beberapa transaksi mikro akan diakumulasikan dan ditagih setelah pembeli melakukan transaksi. Salah satu contoh model pascabayar adalah dengan menagih penjualan musik online setelah beberapa lagu dibeli, contohnya Itunes dan Bandcamp.

        Model kolaboratif

        Model kolaboratif biasanya berfungsi dengan baik bagi para penerbit online. Ini melibatkan pendekatan kolaborasi bisnis yang menghubungkan berbagai situs bersama-sama karena dalam kebanyakan kasus, setiap penerbit online tidak memiliki volume pembaca yang cukup untuk mendukung sistem micropayment yang menguntungkan.

        Baca Juga: Apa Itu Decentralized Finance (DeFi)?

        Model pay-as-you-go

        Model pay-as-you-go melibatkan pembayaran saat setiap transaksi berlangsung. Model ini tidak terlalu praktis untuk bisnis karena pada kenyataannya, biaya transaksi dapat melebihi harga produk atau layanan itu sendiri. Bisnis dapat dengan mudah jatuh ke dalam kerugian secara keseluruhan. Namun, model pembayaran ini mendukung konsumen yang hanya membayar apa yang mereka inginkan.

        Bagaimana Cara Kerja Sistem Pembayaran Micropayment?

        Toko retail e-commerce dan bisnis online telah merancang sistem khusus untuk menjalankan berbagai transaksi e-commerce dengan lancar. Perusahaan kartu kredit tidak mengikuti sistem itu. Hal ini karena sistem micropayment mengikuti sistem skema tertentu, di mana pembeli dan penjual harus berada di sana secara online.

        Pembeli dan penjual sama-sama memiliki akun di sistem tersebut. Penyedia layanan akan memantau seluruh proses transaksi berlangusng. Kemudian, penyedia layanan akan mulai menerima pembayaran dari pembeli dan kemudian mendistribusikannya ke penjual melalui pihak ketiga.

        Penjual akan menyertakan tautan dalam bentuk kode selama transaksi berlangsung. Ketika pembeli yang tertarik menemukan halaman dan memulai transaksi, pembayaran tersebut akan masuk ke e-wallet atau uang elektronik dan tetap ada di sana. Penyedia layanan akan mengakses dompet dan mengirimkannya ke pihak terkait.

        Sistem transaksi micropayment bekerja dengan sangat baik untuk banyak penjual jika ada lebih dari satu kali transaksi. Itu karena akun penjual dari bisnis yang berbeda akan bekerja dengan cara yang sama. Itulah mengapa orang lebih memilih layanan micropayment untuk menyelesaikan prosesnya.

        Setelah menganalisis standar sistem micropayment, beberapa ahli telah memperkirakan bahwa situs olahraga, situs media online, pembuat konten, unduhan musik, dan platform lainnya akan lebih menyukai dan selalu menggunakan metode pembayaran per-penggunaan untuk transaksi online. Sistem micropayment akan menjadi sangat terkenal di kalangan bisnis e-commerce dan toko retail online di tahun-tahun mendatang.

        Keuntungan dari Sistem Pembayaran Micropayment

        Sistem transaksi micropayment kembali menarik perhatian karena memungkinkan setiap orang untuk melakukan setiap jenis transaksi bahkan bisa kurang dari Rp10 ribu. Model bisnis micropayment menjadi hal yang lebih penting dari sebelumnya untuk mempertahankan sumber pendapatan yang berkelanjutan di dunia digital. Berikut adalah beberapa alasan mengapa sistem micropayment lebih menguntungkan di era digital ini:

        Lebih Banyak Pilihan

        Saat berselancar di internet, Anda pasti pernah menemukan konten bacaan yang menarik dari sebuah situs web. Situs web tersebut akan meminta Anda untuk berlangganan platform mereka untuk dapat mengakses konten bacaan tersebut. Pada akhirnya, Anda akan meninggalkan platform tersebut karena Anda bukan seseorang yang sering mengakses konten bacaan digital.

        Dalam hal ini, sistem micropayment memberi pemilik situs web dan pelanggan opsi tambahan. Dalam skenario yang telah disebutkan di atas, Anda dapat memberikan daftar opsi atau pilihan kepada pelanggan Anda, alih-alih dengan pemberitahuan kepada pelanggan bahwa mereka harus berlangganan atau keluar dari platform tersebut.

        Keuntungan atau Pendapatan

        Iklan adalah sumber penghasilan utama bagi blogger dan pemilik situs web. Namun, munculnya fitur seperti pemblokir iklan akan menimbulkan ancaman besar bagi aliran pendapatan blogger dan pemilik web. Sistem micropayment telah memberikan opsi tambahan bagi para pembuat konten. Anda dapat menagih sejumlah nominal kecil uang dari semua pengakses dengan memanfaatkan sistem micropayment ini.

        Lebih Banyak Strategi

        Sistem micropayment adalah strategi bisnis yang sangat baik. Ini dapat memberi Anda pilihan untuk berpikir secara out of the box perihal sumber pendapatan. Ada banyak sumber pendapatan yang tersedia seperti iklan, micropayment, akun berlangganan, dan iklan native, sehingga Anda tidak bisa mengandalkan iklan saja. Itulah mengapa banyak orang yang mengatakan bahwa Anda tidak boleh merancang satu strategi saja. Jika Anda merancang dan menggunakan strategi yang beragam, Anda akan berhasil dan memiliki lebih banyak sumber pendapatan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: