Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kejadian Lagi, Ibu-Ibu Kelompok 212 yang Ngaku Pecinta Habib Rizeq Ngamuk-Ngamuk di Pengadilan

        Kejadian Lagi, Ibu-Ibu Kelompok 212 yang Ngaku Pecinta Habib Rizeq Ngamuk-Ngamuk di Pengadilan Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu wanita yang tergabung di organisasi Muslimah Presidium Alumni 212, bernama Dini, dilarang masuk ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat (26/3).

        Ia mengaku kecewa lantaran dirinya ditolak masuk dalam mengikuti sidang terdakwa Eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab.

        Ia mengaku geram dengan alasan aparat yang tak mengizinkannya masuk, padahal ia sudah melakukan rapid tes Covid-19.

        Terkait hasilnya pun, ia mengklaim akan diizinkan masuk jika hasilnya negatif. Baca Juga: Habib Rizieq Sidang Offline, Eh Diceng-cengin Ferdinand: Paling Cuma Drama Terdzolimi..

        "Dan ini negatif masih saja tidak dibolehkan masuk. Karena perjanjian kalau hasilnya negatif bisa masuk," katanya, kepada wartawan, Jumat (26/3/2021).

        Sambungnya, "Jangan bikin aturan yang rancu ya," katanya kesal.  Baca Juga: Sidang Online Dibatalkan, Habib Rizieq Minta Massa Pendukung Geruduk Pengadilan?

        Lanjutnya, ia mengaku dirinya memang bukan pengacara Habib Rizieq, melainkan keinginan masuk untuk melihat langsung jalannya persidangan. 

        "Kan dia hari pembacaan eksepsi," ujarnya.

        Sebelumnya, dalam persidangan terdakwa Eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (23/3) kemarin. Terdapat, emak-emak pendukung Habib Rizieq yang ngamuk-ngamuk di luar pengadilan. 

        Para emak-emak tersebut ngamuk, hingga nangis kejar karena mengaku mendapat kekerasan dari kepolisian. Karena itu, emak-emak pun berpesan kepada seseorang untuk rapatkan barisan.

        Awalnya, emak-emak sempat terlibat adu mulut dengan aparat kepolisian yang sedang berjaga sekitar pengadilan, hal tersebut karena aparat meminta kepada massa untuk tidak berada di depan PN Jakarta Timur dan pindah ke lokasi lain. 

        Emak-emak pun tidak terima, dan melakukan aksi saling dorong dengan Polwan yang berjaga.

        Sontak insiden tersebut membuat salah satu emak-emak menangis kejer karena mengaku tubuh sakit akibat mendapat dorongan dari aparat.

        Sementara itu, dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @Ar1Pangeran, terlihat emak-emak berjilbab cokelat yang menangis di pinggir.

        Dalam video, emak-emak itu menangis sambil mengadu kepada seseorang melalui sambungan gawainya.

        Ia mengaku mengalami kekerasan dari pihak aparat kepolisian. Selain itu, dia juga mengklaim memiliki seorang ayah yang berporfesi sebagai polisi namun tidak pernah bertindak keras kepada dirinya. Selain itu, dia juga membeberkan baha sebenarnya sanak keluarganya merupakan Komisaris Besar (Kombes).

        “Perlu dicatat, bikin gugatan gue, diusir-usir tahu gak, gue bukan binatang, gue bukan anjing. Gue manusia, mau gue gugat pokoknya. Gue dicengkeram, didorong kasar sampai badan gue sakit. Keluar semuanya, rapatkan barisan!,” kata emak-emak.

        “Bapak gue polisi enggak perlakukan anaknya kayak gini, pakde gue Kombes enggak pernah begini, kenapa mereka begini semuanya?” sambungnya.

        Sementara itu, Kepala Satuan Sabhara Polres Jakarta Timur, Gunawan, mengatakan jika PN Jakarta Timur telah menentukan masyarakat yang diizinkan masuk.

        "Humas pengadilan sudah menyampaikan karena ruangannya terbatas sesuai protokol kesehatan maka yang masuk itu yang sudah terdaftar dan dipanggil sama pengadilan," katanya.

        Di sisi lain, tim kuasa hukum Habib Rizieq telah mengimbau kepada para simpatisan HRS agar mendukung dan memantau sidang lanjutan dari rumah masing-masing. Alamsyah Hanafiah sebagai perwakilan tim kuasa hukum Habib Rizieq mengungkapkan kliennya ingin agar simpatisan tak datang ke PN Jakarta Timur guna mencegah terjadinya kerumunan.

        "Kami hanya mohon doanya, bukan kedatangannya. Kami mohon doa dari rumah masing-masing," kata Alamsyah.

        Alamsyah juga berpesan seperti yang diinginkan kliennya kepada simpatisan untuk mendoakan agar persidangan nanti berjalan lancar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: