Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Emang Enak! Apes Berjilid-jilid, Bomber Gereja Katedral Makassar Honeymoon-nya di Neraka

        Emang Enak! Apes Berjilid-jilid, Bomber Gereja Katedral Makassar Honeymoon-nya di Neraka Kredit Foto: Antara/Indra Abriyanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat intelejen dan terorisme, Al Chaidar meyakini pelaku bom bunuh diri atau bomber Gereja Katedral Makassar, tidak dipersiapkan sebagai pengantin.

        Bahkan, bomber ini adalah pasangan suami-istri yang baru enam bulan menikah. Tak hanya itu, keduanya juga disebut-sebut sebagai anggota jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulay (JAD), yang LL dan YSF sengaja dijodohkan agar keanggotaannya tetap tertutup. Baca Juga: Temuan Atribut FPI Terduga Teroris, PA 212 Berdalih: Bisa Dibeli di Mana Saja

        “Kalau begitu ya siapa saja yang bersedia. Siapa yang mau masuk surga duluan, kan mesti mati duluan tuh. Meski aslinya orang kaya gitu masuk neraka. Mereka honeymoon tuh di neraka,” ucapnya, dilansir Rakyat Merdeka, Selasa (30/3/2021).

        Lanjutnya, ia juga mengaku tidak tekejut, sebab pasca kejadian di Makassar banyak terduga teroris yang ditangkap.

        Malah prediksinya, akan lebih banyak yang diamankan. Baca Juga: Waspada! Azis Syamsuddin: Skema Teroris Berubah, Waspada!

        Catatannya, ada sekitar 6-7 juta anggota ISIS di Indonesia yang tersebar dalam JAD, Jemaah Ansharut Khilafah (JAK), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), maupun Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

        Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan, tidak ada dasarnya pelaku bom bunuh diri dikatakan syahid.

        Justru orang-orang seperti L dan YSF akan menjadi penghuni neraka.

        Apalagi ada dalil yang menyebut, membunuh satu orang tak berdosa, sama saja dengan membunuh manusia.

        Terlebih kejadian kemarin, merupakan bunuh diri. Anwar mengisahkan salah satu sahabat Nabi yang gagah berani dalam berperang.

        Namun sahabat itu justru disebut sebagai ahli neraka. Karena sahabat itu bertempur tanpa perhitungan, dan akhirnya terkena sabetan pedang.

        Karena kesakitan, sahabat itu menusukkan pedangnya ke dadanya sediri.

        “Dosanya minta ampun besar. Kenapa? Karena dia bunuh diri. Itu masuk neraka”

        “Apalagi ini, tidak dalam bertempur. Atas dasar dan ajaran apa itu? Dari mana itu? Islam tidak mengajarkan yang seperti itu,” tegasnya.

        Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas salah satu pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar.

        Satu pelaku yang berhasil diidentifikasi berinisial LL. Sementara satu pelaku lainnya masih dalam penyelidikan.

        “Inisial pelaku sudah kita dapatkan LL,” ujarnya, di lokasi Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

        Lanjut Jenderal Listyo, para pelaku ini merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). “Mereka adalah bagian dari kelompok beberapa waktu lalu dari kelompok JAD (Jamaah Ansharut Daulah) yang kami amankan,” katanya. 

        “Kelompok Daro pelaku yang beberapa waktu yang lalu kita amankan.Kelompok ini bergabung terkait yang pernah melakukan kegiatan bom di Jolo (Filipina),” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: