Gausah Baper! Orangnya Jokowi: Moeldoko Jangan Aneh-Aneh, Rakyat Gak Butuh Manuver Gak Berbobot!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah fokus mengupayakan pemulihan ekonomi nasional yang terdampak Covid-19.
Sekretaris Jenderal Laskar Rakyat Jokowi (LRJ), Ridwan Hanafi, menyatakan bahwa di tengah situasi yang serba sulit seperti saat ini, kementerian/lembaga seharusnya ikut mendorong agar roda ekonomi bergerak. Jangan justru melakukan manuver-manuver seperti yang dilakukan KSP Moeldoko.
"Masyarakat kita sangat mengalami tekanan ekonomi. Jangan kemudian para pembantu Pak Presiden Jokowi menambah beban lagi ke Presiden di saat beliau mencurahkan segala upaya untuk menyelamatkan rakyatnya keluar dari situasi ini," ujar Ridwan dalam siaran pers, Jumat (2/4/2021).
Baca Juga: Yakali Anak Buah Jokowi Gugat Pemerintah! Demokrat: Moeldoko Mundur Aja Dulu!
Saat ini, Presiden Jokowi turun secara langsung keluar masuk pasar dan mengunjungi daerah-daerah untuk memastikan masyarakat mendukung program pemerintah, yaitu vaksinasi Covid-19 dan segala skema program utama pemulihan ekonomi lainnya.
Wajar, jika ada kritik dan desakan mundur terhadap Moeldoko yang dianggap mengganggu upaya presiden tersebut. Ia menegaskan rakyat punya hak untuk mengkritik pejabat negara.
"Jadi sekali lagi kami tegaskan kepada pejabat negara jangan baperan, membuat manuver dan statemen aneh-aneh di luar fokus utama program Pak Presiden," imbuhnya.
Ridwan mengingatkan, Presiden bisa sangat sedih jika ada pembantunya yang tidak peka dengan kondisi masyarakat yang tengah berada dalam kesusahan.
"Masyarakat kita lagi dalam keadaan sulit. Rakyat membutuhkan pekerjaan demi memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari, bukan manuver tidak berbobot dari pejabat negara," tandas Ridwan.
Baca Juga: Senjata Kubu Moeldoko Serang Demokrat Gak Main-Main: Menguras Energi dan Emosi Kubu AHY!
Bukan hanya Laskar Rakyat Jokowi, warganet (netizen) turut menyerang Moeldoko. Akun @FitriNatali1 menyindir Moeldoko yang sudah keluar duit banyak tetapi tetap gagal menjadi ketua umum Partai Demokrat.
"Kasihan Pak Moeldoko ini, sudah habis duit banyak tetapi ditolak pemerintah. Kasihan amat nasib Moeldoko," cuitnya.
Baca Juga: Demokrat Versi KLB K.O di Tangan Pemerintah, Anak Buah AHY Minta Moeldoko Datangi Andi Arief
"Sedih dan prihatin atas nasib Demokrat Moeldoko. Semoga Moeldoko husnul khatimah," samber @Pardidu16.
Akun @demiansujana mengatakan, dengan ditolaknya kepengurusan Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, Moeldoko harusnya mundur dari Kepala Staf Kepresidenan (KSP).
"Kemenkum HAM menolak mengesahkan pengurus DPP Demokrat versi Moeldoko yang dihasilkan oleh KLB Sibolangit. Bagaimana nasib Moeldoko selanjutnya? Secara etis, harusnya dia mengundurkan diri dari KSP. Diminta atau tanpa diminta," cuitnya.
Sebelumnya, Kementerian Hukum dan HAM telah mengeluarkan keputusan terkait konflik kepengurusan Demokrat. Dalam Hal ini, Kementerian Hukum dan HAM tegas menolak pengesahan kepengurusan Demokrat hasil KLB Deli Serdang, Sumatera Utara.
Menkumham Yasonna mengatakan, ada beberapa syarat yang tidak bisa dipenuhi kepengurusan Demokrat hasil KLB. Salah satunya yaitu perwakilan dari daerah yang hadir di KLB Deli Serdang tidak memiliki mandat dari ketua DPD ataupun DPC.
Baca Juga: Bersua di Markas Demokrat, AHY Doakan Kesuksesan Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: