Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menekankan bahwa pengembangan industri olahraga mempunyai dimensi yang sangat luas. Membawa dampak besar secara sosial, ekonomi, budaya, termasuk memperkuat rasa nasionalisme dan mempromosikan negara di kancah internasional.
"Narasi ini dapat dirasakan secara nyata, misalnya dalam konsep sport tourism. Di mana kolaborasi acara olahraga diselenggarakan secara terpadu dan terintegrasi dengan promosi destinasi wisata sehingga menghasilkan multiplier effects yang sangat bermanfaat. Tidak saja bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat, tetapi juga bagi kepentingan peningkatan citra dan image negara di mata dunia," ujar Bamsoet dalam Webinar 'Sport Law-A Foundation of Sport Industry in Modern Economy' yang diselenggarakan Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan, secara virtual di Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Baca Juga: Terima Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia, Bamsoet Dorong Pembangunan Museum Mobil Klasik
Turut hadir antara lain Ketua Ikatan Alumni Universitas Parahyangan Ivan Petrus Sadik, Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan Antonius Alijoyo, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Kuswara S. Taryono, dan Ketua IMI Jawa Barat Fachruzar Zaman.
Ketua DPR RI ke-20 ini meyakini jika industri olahraga akan makin memperoleh tempat dalam percaturan ekonomi global dan nasional. Merujuk pada perekonomian global, kontribusi industri olahraga terhadap GDP dunia ternyata sangat signifikan.
"Pada tahun 2019 industri olahraga menghasilkan US$700 miliar dalam bentuk sportswear dan apparel serta equipment; menjadi salah satu penyumbang penting terhadap GDP dunia. Namun harus diakui, kontribusi tersebut masih terkonsentrasi lebih banyak diberikan oleh negara-negara maju. Karenanya, Indonesia tidak boleh tertinggal," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini menambahkan, sudah saatnya Indonesia membina dan mendorong lebih banyak lagi pertumbuhan industri olahraga. Mempunyai jumlah penduduk lebih dari 270 juta, dengan iklim tropis yang hangat, Indonesia telah memiliki beberapa Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Menteri sebagai aturan turunan Undang-Undang.
"Namun, banyaknya rujukan legal tersebut tidak serta merta membuat industri olahraga berkembang pesat. Beberapa kendala yang masih dihadapi antara lain belum tingginya kesadaran tentang manfaat olahraga dari aspek nilai ekonomi, masih terbatasnya pelaku industri olahraga berskala besar dengan kapabilitas manajerial dan SDM yang profesional, masih adanya ketergantungan impor pada beberapa produk industri olahraga, serta belum terbentuknya kemitraan lintas sektoral yang handal dan terintegrasi," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, karenanya, perlu dibangun kesadaran kolektif untuk mengembangkan industri olahraga sebagai hak bagi setiap warga negara. Di mana, pemerintah mempunyai kewajiban membina dan mendorong pengembangan industri sarana olahraga dalam negeri dengan cara memberikan kemudahan pembentukan sentra-sentra pembinaan dan pengembangan industri olahraga.
"Saya yakin dan percaya, dengan terbangunnya kesadaran kolektif tersebut, cita-cita mewujudkan industri nasional yang maju dan berdaya saing akan dapat kita wujudkan. Serta membawa dampak positif dalam memajukan perekonomian nasional," pungkas Bamsoet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum