Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eks Istri PM Pakistan Bawa-bawa Ayat Alquran Ini untuk Kasus Pemerkosaan

        Eks Istri PM Pakistan Bawa-bawa Ayat Alquran Ini untuk Kasus Pemerkosaan Kredit Foto: Reuters/Aly Song
        Warta Ekonomi, Islamabad -

        Perdana Menteri (PM) Pakistan menyalahkan pakaian vulgar perempuan sebagai pemicu meningkatnya pemerkosaan di negara itu. Mantan istrinya, Jemima Goldsmith,mengacam komentar tersebut dengan mengutip ayat Al-Qur'an sebagai dasar pembelaan.

        "'Katakan kepada orang-orang beriman, agar mereka menjaga pandangan mereka dan menjaga bagian pribadi mereka', Quran 24:31. Tanggung jawab ada pada laki-laki," tulis Goldsmith, 47, perempuan asal Inggris yang kini berprofesi sebagai penulis skenario.

        Baca Juga: Jaksa ke Habib Rizieq: Ayat Alquran Tak Jadi Acuan Pidana di Indonesia, Terkesan Ingin Adu Domba

        Terjemahan secara umum atas ayat tersebut berbunyi; "Katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar menjaga pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka."

        Goldsmith menceraikan PM Khan setelah sembilan tahun menikah pada tahun 2004 karena kehidupan politik Khan yang sibuk.

        Komentar PM Khan soal pakaian vulgar perempuan sebagai pemicu maraknya pemerkosaan di Pakistan dibuat dalam acara di televisi. "Sejarah dunia menceritakan ketika Anda meningkatkan fahashi (vulgaritas) di masyarakat, dua hal terjadi: kejahatan seks

        meningkat dan sistem keluarga rusak. Seluruh konsep purdah ini untuk menghindari godaan," kata PM Khan.

        Sesuai data resmi Pakistan, hanya 77 terdakwa pemerkosaan yang telah dihukum—hanya 0,3 persen dari jumlah total dan hanya 18 persen kasus pemerkosaan yang telah mencapai tahap penuntutan dalam enam tahun terakhir di Pakistan.

        Para aktivis hak-hak perempuan di negara itu mengecam komentar PM Khan dan menuduhnya memiliki "ketidaktahuan yang membingungkan".

        Ratusan orang menandatangani pernyataan yang diedarkan secara online pada hari Rabu, menyebut pernyataan PM Khan secara faktual tidak benar, tidak sensitif dan berbahaya.

        "Kesalahan semata-mata terletak pada pemerkosa dan sistem yang memungkinkan pemerkosa, termasuk budaya yang dipupuk oleh pernyataan seperti yang dibuat oleh (PM Khan)," bunyi pernyataan itu.

        Perdana Menteri juga dikecam oleh Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan, pengawas hak asasi independen, yang mengatakan terkejut dengan "ketidaktahuan yang membingungkan" oleh Khan.

        “Hal ini tidak hanya mengkhianati ketidaktahuan yang membingungkan tentang di mana, mengapa dan bagaimana pemerkosaan terjadi, tetapi juga menyalahkan para penyintas pemerkosaan, yang, sebagaimana harus diketahui oleh pemerintah, dapat berkisar dari anak-anak hingga korban kejahatan kehormatan,” kata komisi tersebut.

        PM Khan telah berubah menjadi sosok yang lebih konservatif setelah meninggalkan kriket profesional untuk memasuki politik pada tahun 1996.

        Setelah sembilan tahun pernikahannya dengan Jemima Goldsmith sejak 1995, dan pernikahan sembilan bulan yang menggelora dengan mantan pembaca berita BBC Reham Khan yang berakhir pada 2015, bintang pemenang Piala Dunia itu menikah untuk ketiga kalinya pada 2018.

        Istri ketiganya, Bushra Bibi, 47, penasihat spiritual Khan, menggunakan cadar penuh pada upacara tradisional Islam, dan biasanya mengenakan jilbab penuh untuk menutupi wajahnya saat tampil di depan umum.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: