Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PBNU Minta Masyarakat Tak Terprovokasi dengan Video Pria Mengaku Nabi ke-26

        PBNU Minta Masyarakat Tak Terprovokasi dengan Video Pria Mengaku Nabi ke-26 Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan video viral Jozeph Paul Zhang. Biarkan kepolisian yang menangani kasus dugaan penistaan tersebut.

        "Masyarakat untuk tidak terpancing dengan provokasi, kita percayakan kepada polisi," ujar Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini kepada Okezone, Sabtu (17/4/2021) malam.

        Diakui Helmy, video Jozeph Paul Zhang telah menyebarkan kebencian, bahkan sudah masuk dalam kategori penghinaan terhadap agama Islam. Pihaknya pun telah meminta kepolisian untuk segera menangkap pria tersebut.

        "Kami minta polisi untuk menangani masalah ini, agar tidak berkembang lebih jauh," ujarnya.

        Baca Juga: Viral Pria Mengaku Nabi ke-26, PBNU: Tangkap dan Nonaktifkan Akun Medsosnya

        Sebagai umat beragama, sambung Helmy, seharusnya bisa menghormati perbedaan-perbedaan. Untuk itu, pihaknya mengecam keras tindakan pria tersebut.

        Sebelumnya, viral video seorang pria bernama Jozeph Paul Zhang di media sosial. Pria yang mengaku sebagai nabi ke-26 itu membuat sayembara bagi siapa pun yang bisa melaporkannya melakukan penistaan agama.

        Ia membuat video dalam forum diskusi zoom. Kemudian, menggunggahnya ke akun channel Youtube miliknya, Jozeph Paul Zhang dengan tema "Puasa Lalim Islam". Seperti dilihat Okezone, video tersebut berdurasi 3 jam 2 menit.

        "Yang bisa laporin gua ke polisi, gua kasih uang lo. Yang bisa laporin gua penistaan agama, nih gua nih nabi ke-26, Josep fauzan, meluruskan kesesatan ajaran nabi ke-25 dan kecabulannya yang maha cabullah. Kalo anda bisa laporan atas penistaan agama, Gua kasih loh satu laporan Rp1 juta, maksimum 5 laporan supaya jangan bilang gua ngibul kan. Jadi kan 5 juta, di wilayah polres berbeda," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: