Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Nggak Jadi-Jadi Ganti Menteri, Pihak Istana Langsung Bocorin Penyebabnya, Ternyata...

        Jokowi Nggak Jadi-Jadi Ganti Menteri, Pihak Istana Langsung Bocorin Penyebabnya, Ternyata... Kredit Foto: Instagram Joko Widodo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin langsung menanggapi terkait reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang tidak kunjung diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Karena itu, ia pun langsung menyebutkan penyebab belum diumumkannya pergantian menteri tersebut. Salah satunya karena membutuhkan waktu dalam menyiapkan pos kementerian baru. Baca Juga: Reshuffle Kabinet Jokowi: Ahok Bakal Masuk, Moeldoko Berpotensi Keluar

        “Pertama adalah perubahan nomenklatur. Kedua adalah pembentukan Kementerian Baru. Maka otomatis penataan kelembagaan itu menjadi sesuatu keniscayaan. Memang butuh waktu,” ucapnya, Minggu (18/4/2021) kemarin.

        Menurut dia, Kemendikbud dan Riset bukalah kementerian baru di Indonesia. Berbeda dengan Kementerian dibentuk. Baca Juga: Pak Jokowi, Kubu Oposisi Teriak-Teriak Nih: Pak Presiden, Batalkan Rencana Pindah Ibu Kota

        “Kalau kementerian baru, ada Menteri Investasi. Kalau Kementerian Pendidikan, Dan Kebudayaan, Riset Dan Teknologi bukan barang baru,” katanya.

        Lebih lanjut, ia mengaku belum mengetahui pasti kapan Presiden Jokowi akan umumkan pergantian menteri.

        Namun, ia memastikan Jokowi bakal secepatnya mengumumkan reshuffle.

        “Surat dari DPR sudah disetujui apa yang disampaikan Bapak Presiden. Presiden tidak lama yang begitu, cuma terkait penataan kelembagaan. Kalau ini sudah selesai, tinggal waktu Presiden aja. Mudah-mudahan tidak dalam waktu lama,” ucapnya.

        “Itu menjadi hak prerogratif presiden, tidak tahu. Kalau yang ada di sini (soal perubahan nomenklatur), harus kasih keterangan,” katanya.

        Baca Juga: Reshuffle Kabinet Jokowi: Ahok Bakal Masuk, Moeldoko Berpotensi Keluar

        Baca Juga: Acak-acak Demokrat dan Jadi Sorotan Publik, Ternyata Moeldoko Masih Dibela Orang Pro Jokowi

        Baca Juga: Tuh Kan! Kena Ngabalin Disentil, Efek Bocorkan Nama Reshuffle: Bung, Gak Usah Didramatisir

        Diberitakan sebelumnya, Ngabalin menggulirkan isu bahwa Jokowi akan merombak kabinet pada pekan lalu.

        Hal itu seiring dengan rencana penggabungan Kemenristek ke dalam Kemendikbud dan pembentukan Kementerian Investasi. Surat terkait ini sudah dikirim ke DPR RI pada 30 Maret 2021.

        "Ditanya kapan, saya punya keyakinan minggu-minggu ini karena Presiden nggak mau lambat. Semua sudah tak ada lagi masalah," katanya, Selasa (13/4).

        Kemudian, Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani meminta semua pihak untuk tidak perlu mendramatisir kabar tentang akan dilakukannya perombakan (reshuffle) kabinet Indonesia Maju termasuk dari Ali Ngabalin di lingkara Istana Negara.

        "Jadi PPP meminta, termasuk yang di lingkaran Istana seperti Bung Ngabalin, jangan malah mendramatisir soal reshuffle tersebut, termasuk soal waktunya," kata Arsul saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (14/4/2021).

        Ia mengatakan, soal reshuffle ini bukan hal yang luar biasa bagi partainya. PPP tidak ingin melihatnya sebagai momen politik secara berlebihan, apalagi ikut menjadikannya sebagai sebuah spekulasi politik.

        Anggota Komisi III DPR itu juga menganalogikan kabinet pemerintahan itu seperti tim sepakbola. Bedanya, jika di sepakbola yang menjadi komandan dan bertanggung jawab atas timnya adalah pelatih, jika di kabinet adalah Presiden.

        "Nah, kalau yang jadi komandan melihat bahwa kinerja atau irama anggota tim-nya sudah tidak sesuai yang dikehendakinya atau ingin menekankan gaya bermain tertentu yang berbeda, ya maka wajar dilakukan penggantian," ujarnya.

        Oleh karena itu, Arsul kembali meminta kepada semua agar tidak menyikapi isu ini secara berlebihan. "Mari kita lihat saja reshuffle ini seperti penggantian pemain bola dalam satu pertandingan," tutur dia melanjutkan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: