Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Omongan Orang Istana Keras: Saya Mengutuk Penceramah yang Rasis! Waspada Mabok Agama

        Omongan Orang Istana Keras: Saya Mengutuk Penceramah yang Rasis! Waspada Mabok Agama Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara terkait viralnya video ceramah seorang perempuan bernama Desak Made Dharmawati yang diduga telah menghina agama Hindu, agama yang dianutnya sebelum masuk Islam.

        Di dalam ceramahnya, ia menyebut agama Hindu aneh lantaran mempunyai banyak Tuhan. Padahal, Tuhan dalam Hindu, sebagaimana dalam keyakinan lain manapun di dunia, hanyalah Tuhan Yang Maha Esa. Baca Juga: Ngabalin Jelaskan 'Keterlambatan' Pengumuman Reshuffle, Pengamat: Jokowi Tak Suka Hal 'Gaduh'

        Tak hanya sampai disitu, ia juga menghina Bali dengan menyebut Bali adalah pusat berkumpulnya setan terbesar di dunia, di samping India, Cina, dan Korea. Hal tersebut dikatakan karena di Bali tidak terdengar suara adzan.

        Terkait itu, Ngabalin menyatakan bahwa dirinya dirinya berasal dari beragam budaya dan agama karena kakek buyutnya berasal dari Bali. Baca Juga: Ali Ngabalin Beri Selamat untuk Pak Bos yang Jadi Ketum Demokrat Versi KLB Sumut

        Ia juga menyebutkan keberagaman adalah sebuah keniscayaan dan merupakan sunnatullah.

        Lanjutnya, ia juga meminta khususnya umat Islam untuk mempelajari agama Islam dengan baik dan mendalam agar tidak menghujat dan mencaci maki agama orang lain.

        "Datuk & leluhur saya berasal dari SRIRIT SINGARAJA BALI. keragaman adlah sebuah keniscayaan itu adalah sunnatullah, belajarlah Islam dgn baik&mendlm agar kamu tdk menghujat&mencaci maki keyakinan org lain," cuit Ngabalin dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Senin (19/4/2021).

        Sambungnya, "saya mengutuk keras para penceramah yg RASIS dan BARBAR.#WaspadaMabokAgama," pungkasnya.

        Sementara itu, pada Minggu (18/4/2021), Desak Made Darmawati akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada umat Hindu atas dugaan pelecehan agama itu.

        "Setelah memperhatikan masukan, saran, dan kritik dari berbagai pihak, maka dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati saya mengakui dan menyadari bahwa pernyataan saya telah melukai masyarakat atau umat Hindu dan pemuka Hindu serta kehidupan umat beragama yang harmoni di dalam masyarakat kita," ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, seperti dilansir Antara.

        "Oleh karena itu, dengan kerendahan hati saya menyampaikan permohonan maaf kepada segenap masyarakat atau umat Hindu dan pemuka agama Hindu serta segenap masyarakat Indonesia," ujarnya.

        Pernyataan maaf Desak Made Darmawati disampaikan dalam pertemuan khusus di kompleks Pura Mustika Dharma, Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (17/4) malam. Pertemuan itu disaksikan Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama (Kemenag) Tri Handoko Seto, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu Bawa Tenaya, Rektor Uhamka Gunawan Suryoputro, serta perwakilan dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

        "Saya tidak bermaksud dan memiliki niat untuk menistakan dan mengolok-olok agama Hindu dan masyarakat atau umat Hindu. Hal ini disebabkan semata-mata karena kelemahan dan kelalaian saya," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: