Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tesla Disorot Gegara Kecelakaan Fatal, Elon Musk Langsung Bantah Bukan karena Autopilot!

        Tesla Disorot Gegara Kecelakaan Fatal, Elon Musk Langsung Bantah Bukan karena Autopilot! Kredit Foto: Instagram/elonrmuskk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Beberapa waktu lalu dua orang pria tewas dalam kecelakaan mobil Tesla di Spring, Texas, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu malam waktu setempat. Menurut hasil investigasi awal pihak kepolisian, tidak ada orang di belakang kemudi dalam kecelakaan ini.

        Namun, pendiri dan CEO Tesla Elon Musk langsung membantah bahwa sistem auto pilot atau penggerak otomatis perusahaannya terlibat dalam kecelakaan fatal tersebut.

        Dilansir dari CNBC International di Jakarta, Selasa (20/4/21) dua badan federal, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, masih menyelidiki kecelakaan itu sekarang.

        Baca Juga: Hebat! Bos LVMH dan Elon Musk Cuan Jumbo Rp189 T Hanya dalam Seminggu!

        Polisi setempat mengatakan dalam beberapa wawancara pers bahwa sepertinya tidak ada orang di belakang kemudi Tesla Model S 2019 ketika membanting stir, menabrak pohon dan terbakar. Musk langsung membantah hal tersebut.

        "Data log yang ditemukan sejauh ini menunjukkan Autopilot tidak diaktifkan & mobil ini tidak membeli FSD. Selain itu, Autopilot standar membutuhkan jalur lajur untuk menyala, yang tidak dimiliki jalan ini." cuit Elon Musk di Twitter.

        Tesla menjual sistem penggerak otomatisnya di bawah merek monikers Autopilot dan Full Self-Driving, atau FSD. Ia juga merilis versi "beta" dari perangkat lunak FSD untuk beberapa pelanggan yang memiliki opsi FSD premium yang harganya mencapai USD10.000 (Rp144 juta).

        Menurut pengakuan Musk, Tesla Autopilot dan FSD tidak bisa mengendalikan kendaraan listrik dalam keadaan mengemudi normal. Dalam manual pemilik perusahaan, diperingatkan bahwa pengemudi hanya bisa memasangnya dalam pengawasan aktif.

        Autopilot yang kini menjadi standar pada kendaraan Tesla tidak selalu mengidentifikasi penanda jalur dengan sempurna. Autopilot tersebut dapat membingungkan retakan yang disegel di jalur jalan atau sepeda dengan penanda jalur lainnya.

        Sistem ini juga dapat disalahgunakan oleh pengemudi. Seperti seorang pengemudi remaja baru-baru ini mendemonstrasikan dalam video yang dia bagikan di media sosial bahwa dia meninggalkan kursi pengemudi dengan sistem Autopilot Tesla-nya yang aktif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: