Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AHY Temui Presiden PKS, Ada 3 Agenda Bahasan Nih

        AHY Temui Presiden PKS, Ada 3 Agenda Bahasan Nih Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai Demokrat (PD) bertemu dengan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Apa yang menjadi bahasan mereka?

        Lewat pertemuan itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD DKI, Desi Christiyana Sari mengharapkan adanya efek positif.

        Ia juga berharap pemerintah tetap fokus dalam penanganan pandemi Covid-19.  Sebab, lanjut politisi berwajah orintal itu, pandemi Covid-19 ini sudah sangat dirasakan dampaknya terhadap perekonomian terutama UKM (Usaha Kecil Menengah). "Tentunya yang sangat terpengaruh dari kondisi saat ini, terutama di bidang usaha kecil rumahan," ujarnya, dikutip Minggu (25/4/2021).

        Baca Juga: AHY dan Demokrat Berharap Ada Keajaiban, Terutama untuk....

        Sebelumnya momentum Ramadan hari ke-9 pada Kamis (22/4) sore, dimanfaatkan Partai Demokrat dan PKS untuk menggelar silaturahmi kebangsaan.

        Pertemuan digelar tertutup selama 1,5 jam di Kantor DPP Partai Demokrat, Wisma Proklamasi 41, Jakarta Pusat. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran Presiden PKS Ahmad syaikhu dan jajaran. 

        “Malam hari ini, baru saja kami melakukan silaturahmi kebangsaan. Dimulai dari tadi sore, sambil ngabuburit, kami isi dengan diskusi dan juga tentunya membangun nilai-nilai ke depan,” kata AHY. 

        AHY juga mengucapkan selamat kepada Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan kepengurusan yang baru yang terpilih pada bulan Oktober tahun 2020.

        “Kami mengucapkan selamat atas kepemimpinan dan semoga sukses memimpin PKS lima tahun mendatang,” ujar AHY.

        AHY mengatakan, dalam pertemuan itu Presiden PKS dan jajarannya juga memberikan dukungan moril terhadap persoalan yang dihadapi partainya dalam tiga bulan terakhir.

        "Saya merasa senang mendapatkan dukungan dan ucapan selamat dari teman-teman PKS atas situasi yang telah dihadapi dan dilalui Partai Demokrat tiga bulan terakhir ini. Yang pada akhirnya kami bisa mempertahankan kedaulatan, kehormatan, dan eksistensi Partai Demokrat,” ungkapnya.

        Ada tiga substansi utama yang dibicarakan dalam pertemuan Partai Demokrat dan PKS. Pertama, terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

        Dikatakan AHY, walaupun semakin banyak yang telah divaksin, mencapai 12 juta orang. Tetapi jika dihitung atau dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, pemerintah dan rakyat Indonesia masih harus bekerja keras. 

        "Sehingga kita berharap vaksinasi bisa dilakukan secara makin efektif, dan tentunya lebih membangun kesiapan masyarakat kita dalam menghadapi Covid-19,” jelasnya.

        Kedua, tekanan atau resesi ekonomi yang menjadi dampak utama dari Covid-19. Menurutnya, persoalan itu harus disikapi secara bersama-sama, termasuk dampak langsung terhadap ekonomi rakyat.

        "Banyak masyarakat kita yang harus kehilangan pekerjaan, penghasilan, dan akhirnya menambah jumlah kemiskinan dan ketimpangan di negeri ini. Kita sepakat bahwa dua isu utama hari ini tersebut harus menjadi perhatian, terutama dari PKS maupun Partai Demokrat. Dengan demikian, kami juga sepakat bahwa dalam segala diskusi berikutnya, kita bisa mengembangkan solusi-solusi terbaik," katanya.

        Kendati kedua partai ini tidak berada dalam pemerintahan, PKS dan Demokrat memandang perlu ikut andil dalam memberikan solusi terhadap persoalan bangsa karena memiliki suara di parlemen.

        "Kami juga memiliki cukup banyak kepala daerah di berbagai wilayah, yang bisa kami titipkan pesan-pesan dan bahkan instruksi yang baik untuk bisa dijalankan oleh seluruh kader di daerah,” jelas AHY.

        Pembahasan terakhir adalah mengenai masa depan demokrasi di Indonesia.

        “Kita tahu, sejumlah lembaga internasional memotret demokrasi di Indonesia ini penuh dengan tantangannya tersendiri. Ada yang mengatakan kita saat ini berada di titik yang tidak baik. Bahkan dalam 14 tahun terakhir ini, demokrasi di Indonesia dianggap di angka yang paling bawah, dan ini semua menjadi tantangan buat kita. Mudah-mudahan suasana pandemi Covid-19 ini tidak kemudian serta-merta menutup ruang demokrasi yang sehat, dan kita berharap justru demokrasi bisa kita tegakkan karena ini juga menjadi pilar utama bagi keberlangsungan dan masa depan bangsa kita,” lanjutnya.

        Sementara Presiden PKS, Ahmad Syaikhu mengucapkan terima kasih atas penerimaan yang sangat hangat. 

        “Saya atas nama Partai Keadilan Sejahtera mengucapkan terima kasih atas segala penerimaan yang begitu hangat dan begitu cair, sehingga berbagai masalah-masalah yang tadi dibahas Alhamdulillah bisa mendapatkan kesepakatan,” ujar Ahmad Syaikhu.

        Dalam pertemuan itu, PKS menyoroti penegakkan hukum di negeri ini yang dinilai sangat jauh dari harapan. Idealnya, kata Syaikhu hukum berpihak pada kebenaran dan keadilan, bukan berpihak kepada kekuasaan.

        "Sehingga siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum, itu tentu harus mendapatkan perlakuan yang adil, sehingga masyarakat akan melihat bahwa dalam proses penegakkan hukum adil,” tambahnya.

        Ahmad Syaikhu, kami juga sangat mengutuk keras terjadinya berbagai tindak-tindak radikalisme, terorisme, separatisme. 

        “Kiranya ini menjadi perhatian dari semua elemen anak bangsa Indonesia. Dan mudah-mudahan dengan seluruh komponen elemen anak bangsa ini bersatu, insya Allah berbagai tindak-tindak terorisme, radikalisme, separatisme, dan insya Allah akan bisa diredam dari bumi Indonesia yang kita cintai," katanya.

        Saat menerima PKS, Ketum AHY didampingi antara lain, Sekjen Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Renville Antonio, Ketua Fraksi DPR RI PD Edhie Baskoro Yudhoyono, Sekretaris FPD Marwan Cik Asan, Waketum Vera Febriyanti, Wasekjen Jovan Latuconsina dan Andi Timo Pangerang, Direktur Eksekutif Sigit Raditya, Kepala Bappilu Andi Arief, Kabakomstra Herzaky Mahendra Putra, Kabalitbang Tomy Satryatomo, serta Kepala Departemen Agama dan Sosial Munawar Fuad Noeh.

        Sementara Presiden PKS didampingi, Sekjen Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Bendahara Mahfudz Abdurrahman, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, Ketua BPKK Kurniasih Mufidayati, Ketua Bidang Ekku Anis Byarwati, Ketua Bidang Kepemudaan Gamal Albinsaid, Ketua Bidang Humas Ahmad Mabruri, Sekbid Polhukam Suhud Alynuddin, Wasekjen Moh Rozaq Asyhari, Wasekjen Ahmad Fathul Bari, Kepala Staf Presiden PKS Pipin Sopian, dan Wakil Kepala Staf Presiden Baidillah Barra.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: