Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Manfaatkan Teknologi, Milenial Bisa Bertani Tak Harus Berkotor-Kotor

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Krisis regenerasi petani muda menjadi tantangan bagi keberlanjutan sektor pertanian Indonesia. Untuk mengatasinya perlu inovasi dan kreativitas agar pertanian menarik bagi generasi muda. 

        Staf Khusus Wakil Presiden RI Dr Lukmanul Hakim menyebutkan, penerapan teknologi pertanian modern menjadi salah satu solusinya. Bertani tidak harus berlumpur, dengan teknologi para milenial dapat bertani tanpa harus berkotor-kotor.

        Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, jumlah petani menurun, dan petani muda hanya 6% (2,7 juta) dari total petani Nusantara yang berjumlah 33,4 juta. Salah satu upaya menarik pemuda bertani adalah pengembangan Greenhouse Aquaponik untuk budidaya pertanian dan perikanan.

        Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia, M. Anwar Bashori menjelaskan BI membuat sejumlah piloting pengembangan pertanian cerdas (smart farming) berbasis teknologi IoT (Internet of Think). Ini untuk meningkatkan produksi dan menjaring generasi muda terjun ke sektor pertanian.

        "Greenhouse yang kami kerjasamakan dengan pesantren sudah melakukan ekspor ke beberapa negara," ungkap Anwar Bashori saat Peresmian Piloting Program Pengembangan Ekosistem Halal Value Chain berbasis Pesantren di Pesantren Darusyifa Al Fitroh Yaspida Sukabumi, yang digelar usai peresmian, Rabu petang (28/4/2021). 

        Arus Baru Indonesia (ARBI) menggandeng DEKS Bank Indonesia membangun Greenhouse Aquaponik dan Mesin Pengalengan jamur merang yang pada tahap 1 dilaksanakan di 8 pesantren dan akan dilanjutkan di 10 pesantren pada tahap 2.

        Program ini selain untuk membangun kemandirian pesantren juga menjadi sarana edukasi bagi santri dan masyarakat sekitar belajar pertanian modern dengan teknologi. 

        "Setelah saya masuk dan menanam di greenhouse saya jadi tertarik pada sektor pertanian, dan ingin jadi petani greenhouse," ungkap Nova, santriwati Pesantren Darussyifa Al Fitroh dalam Dialog yang dipandu Guntur Subagja, Asisten Staf Khusus Wakil Presiden.

        Lukmanul Hakim yang juga Ketua Umum Arus Baru Indonesia (ARBI) mengatakan pesantren memiliki peran strategis membangun ketahanan pangan dan UMKM. Pesantren dapat menjadi hub ekonomi kerakyatan yang dikembangkan masyarakat sekitar.

        "Pesantren juga menjadi hub ekonomi kerakyatan bagi masyarakat sekitar sehingga dapat menyerap tenaga-tenaga kerja setempat,” ungkap Lukmanul Hakim.

        Anwar Bashori mengungkapkan sektor pertanian menjadi penyelamat ekonomi nasional di tengah pandemi covid19. Pada saat krisis akibat pandemi ini, sektor pertanian tumbuh positif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: