Politisi PDIP, Dewi Tanjung (DT) langsung memberikan sindiran keras kepada pihak-pihak yang membully Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran karena mempromosikan kuliner Bipang (Babi Panggang) Ambawang Pontianak, Kalimantan Barat.
Ia mengaku kesal lantaran Kepala Negara mempromosikanhanya untuk kalangan tertentu, yakni umat Kristiani yang bersamaan merayakan Kenaikan Isa Almasih dengan Umat Islam yang merayakan Idul Fitri. Baca Juga: Ada isu Kalau Jokowi Diam-diam Mudik Lebaran, Benar Gak Sih?
"Kadrun Goblok Ngga Liat Tanggal ya Tanggal Kamis 13 Mei saat umat Islam merayakan idul Fitri berbarengan dengan kenaikan Isa Almaseh yg akan di rayakan umat kristiani," cuitnya dalam akun Twitternya, dilihat Senin (10/5/2021). Baca Juga: Andai Saja Zulhas Tahu Diri, Anies dan AHY Punya Peluang Besar Gantikan Jokowi dan Maruf Amin
Lebih lanjut, ia pun mengatakan hal wajar jika Presiden mempromosikan Bipang untuk umat Kristiani.
"Jadi wajar aja Presiden membahas makan BIPANG pada hari Kamis itulah bagi umat kristenBukan untuk umat islam," ujarnya.
Sebelumnya, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo ikut menyoroti tentang polemik makanan bipang.
Ia pun Roy mengajak masalah ini disudahi saja. Apalagi saat ini sedang bulan Ramadhan. Roy juga mengajak untuk memaafkan presiden yang hanya membaca teks yang sudah disiapkan.
Meski demikian, pria yang dikenal sebagai pakar telematika ini meminta agar peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bagi tim Istana.
Baca Juga: Bicarakan Bipang, Pak Jokowi Ramadhan itu Bulan Suci, Babi itu Haram dan Najis Buat Muslim!
Baca Juga: Mengenal Bipang Ambawang, Kuliner Khas Kalimantan yang Dipromosikan Jokowi
"Viral statemen Pidato (yang diunggah resmi Akun KemenDag 05/05/21) ini karena ada jelas kata 'Bipang (babi panggang) Ambawang'. Sudahlah, ini bulan baik, Maafkan saja Presiden yg juga manusia biasa karena hanya membaca teks yang sudah disiapkan.Tapi ini harus jadi Evaluasi Tim Istana," kata Roy seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @KRMTRoySuryo2, Sabtu 8 Mei 2021.
Menanggapi kehebohan itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meminta maaf dan menyebutnya sebagai kesalahpahaman. Dikatakannya, tidak ada maksud apapun terkait video viral ini.
Dia menegaskan niat awal dari acara tersebut adalah untuk mempromosikan dan mengajak masyarakat bangga pada produk lokal. “Kami Kementerian Perdagangan (Kemendag) selaku penanggung jawab dari acara tersebut sekali lagi memastikan tidak ada maksud apa pun dari pernyataan bapak presiden. Kami mohon maaf sebesarnya jika terjadi kesalahpahaman,” tuturnya dikutip dari video YouTube Kementerian Perdagangan, Sabtu (8/5/2021).
Menanggapi itu, Arsul Sani mengajak untuk memaafkan. Dia juga mengungkapkan tentang semangat untuk menahan diri di bulan Ramadhan.
Dengan permintaan maaf Lutfi, Arsul menganggap persoalan telah selesai. "Pak Menteri @Kemendag sebagai penanggung jawab kegiatan dimana Presiden @jokowi sampaikan pesan yang dianggap tidak 'pas' tersebut telah minta maaf. Sepatutnya dengan semangat yang melekat pada ibadah 'menahan diri' Ramadhan, kita maafkan ... Jadi soal bipang, case closed.. Move on lanjutkan puasa..," kata Arsul seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @arsul_sani, Minggu (9/5/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil