Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masjid-masjid di Turki Lantang Kumandangkan Doa Keselamatan Masjid Al-Aqsa

        Masjid-masjid di Turki Lantang Kumandangkan Doa Keselamatan Masjid Al-Aqsa Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Istanbul -

        Seluruh masjid di Turki setelah salat Dzuhur mengumandangkan doa dan salawat dengan pengeras suara untuk keselamatan Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, kata kepala direktorat urusan keagamaan Turki pada Senin.

        Berbicara kepada wartawan di provinsi Sakarya, Ali Erbas mengatakan doa dan salawat dikumandangkan dengan toa di masjid di seluruh negeri.

        Baca Juga: Dengar Nih! Partai Nasionalis Turki Bicara Kekerasan Israel di Masjid Al-Aqsa

        Doa dan salawat secara tradisional dibacakan untuk mengumumkan wafat seseorang, namun, selama era Ottoman, adat seperti itu dilakukan untuk mengumumkan masa-masa sulit selama perang.

        Erbas juga mengutuk serangan Israel dengan mengatakan, "Israel negara teroris melancarkan tindakan paling buruk terhadap Masjid al-Aqsa" yang terletak di Kota Tua, Yerusalem.”

        Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, setidaknya 278 orang terluka setelah polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa pada Senin dan menyerang warga Palestina yang sedang berjaga untuk mencegah penyerbuan oleh ekstremis Yahudi.

        Sebelumnya, kelompok ekstremis Yahudi menyerukan penyerbuan di Masjid Al-Aqsa pada Senin untuk merayakan ulang tahun Perang Enam Hari pada 1967, ketika Israel menduduki Yerusalem Timur, sebagai "Hari Yerusalem" menurut kalender Ibrani.

        Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang Yahudi menyebut daerah itu "Temple Mount," mengeklaim itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.

        Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, pada perang Arab-Israel 1967. Negara zionis itu mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: