Negara-negara G7 Capai 3 Komitmen Ini, Ada Soal China hingga Myanmar
Inggris menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Menteri Luar Negeri dan Pembangunan G7 di London, pekan ini.
Pesertanya, negara-negara G7 (Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat) bersama negara undangan: Australia, India, Korea Selatan, Afrika Selatan, dan Ketua ASEAN.
Baca Juga: China Protes Sikap Negara-negara G7 yang Kontra Dengannya, Kenapa?
KTT G7 ini merupakan tatap muka pertama lebih dari dua tahun terakhir. Mereka menghasilkan beberapa komitmen.
Mulai dari bekerja sama membela demokrasi, menegakkan kebebasan dasar dan hak asasi manusia, serta meningkatkan dukungan untuk melindungi mereka yang paling terpukul dengan krisis seperti Covid-19, perubahan iklim dan kelaparan.
"Pertemuan ini untuk membantu tercapainya tujuan Kepresidenan Inggris di G7 dalam pemulihan dari Covid-19," bunyi pernyataan Kedubes Inggris, di Jakarta, dikutip Selasa (11/5/2021).
Inilah tiga komitmen negara G7 (negara industri maju) dan rincian hasilnya:
1. Mengatasi Ancaman Geopolitik dengan:
a. Menyerukan protes tentang peningkatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.
b. Menyetujui tindakan tegas di Myanmar jika pihak militer menolak untuk mengubah arah.
c. Mendukung Pemerintah Afghanistan di masa depan, bergantung pada kemajuan proses perdamaian.
d. Mengecam pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, komitmen G7 untuk menangani kamp kerja paksa dan menyerukan praktik ekonomi koersif China.
2. Komitmen Menjaga Demokrasi melalui:
a. Mempertahankan kebebasan pers didukung peningkatan pendanaan untuk Global Media Defense Fund.
b. memperkuat Mekanisme Tanggap Cepat, termasuk melalui kemitraan baru Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk melawan acaman seperti disinformasi vaksin.
c. Kolaborasi G7 untuk mencegah praktik keji penahanan sewenang-wenang, termasuk rencana yang diinisiasi Kanada.
3. Mendukung Pemulihan Berkelanjutan Dari Pandemi Covid-19
a. Meningkatkan akses ke vaksin
b. Dua target pendidikan ambisius: 40 juta lebih anak perempuan di sekolah pada tahun 2026 dan lebih banyak anak perempuan yang dapat membaca setelah tamat sekolah dasar.
c. Kesepakatan menginvestasikan 15 miliar dolar AS untuk mendukung perempuan dengan peluang ekonomi baru.
d. Perjanjian pencegahan kelaparan dan krisis kemanusiaan dan secara kolektif memberikan kontribusi lebih dari 5 miliar pounsterling ke 42 negara yang berada di ambang bencana atau musibah kelaparan.
e. Komitmen untuk menjaga umat manusia dari bencana iklim, melalui sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan.
f. Meningkatkan pendanaan untuk membantu negara beradaptasi dengan dampak perubahan iklim
Tahun 2021 menandai tahun penting kepemimpinan internasional bagi Inggris. Selain KTT G7 di Cornwall bulan depan (G7 Summit in Cornwall), akhir tahun ini Inggris juga akan menjadi tuan rumah COP26 di Glasgow (COP26 in Glasgow).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: