Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Jadi Negara Paling Optimis di ASEAN Soal Pemulihan Ekonomi

        Indonesia Jadi Negara Paling Optimis di ASEAN Soal Pemulihan Ekonomi Kredit Foto: Antara/Teguh Prihatna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        IPSOS Indonesia melakukan survei mengenai optimisme pemulihan ekonomi di enam negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Hasilnya menunjukkan, konsumen Indonesia paling optimis soal pemulihan ekonomi saat pandemi.

        "Menariknya, di dua kali survei menunjukkan bahwa konsumen Indonesia yang paling optimis akan adanya pemulihan ekonomi dalam enam bulan ke depan," ucap Managing Director IPSOS, Soeprapto Tan, pada konferensi video, Rabu (19/5/2021).

        Baca Juga: Konsumen Yakin Ekonomi Meningkat, Kemendag: Vaksin Jadi Faktor Utama

        Pada survei pertama IPSOS di September 2020 lalu, indeks optimisme konsumen Indonesia memperoleh angka 75 persen. Kemudian angka indeks naik menjadi 76 persen pada survei kedua di Februari 2021.

        Soeprapto meyakini salah satu faktor yang mendukung optimisme konsumen Indonesia adalah program-program stimulus dan bantuan dana tunai yang dilakukan oleh pemerintah. Hal-hal tersebut memberikan stimulus ekonomi yang tepat selama masa pandemi. Selain itu, vaksinasi juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi optimisme konsumen Indonesia.

        Lebih lanjut Soeprapto menjelaskan ada tiga kategori yang tergolong stabil dalam menyokong perekonomian Indonesia berdasarkan hasil survei IPSOS. Ketiga kategori tersebut adalah makanan dan minuman, personal care, serta cleaning product.

        Pada survei kedua di September 2020, ada beberapa kategori konsumsi produk yang naik dibanding sebelumnya, seperti pakaian dan aksesoris. Kemudian pada survei ketiga Februari 2021, masyarakat Indonesia memperlihatkan peningkatan pembelian di kategori restoran, kafe, dan travel.

        "Itu sejalan dengan inisiatif Kementerian Pariwisata bahwa industri horeca harus gerak untuk bisa survive," tukas Soeprapto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: