Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Agar Perang Usai, Indonesia Harus Tinggalkan Teori Sejarah: Mari Bersahabat dengan Israel

        Agar Perang Usai, Indonesia Harus Tinggalkan Teori Sejarah: Mari Bersahabat dengan Israel Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Ferdinand Hutahaean mengusulkan pemerintah Indonesia membuka jalur diplomasi dengan Israel. Menurutnya, hal tersebut bertujuan agar Indonesia bisa menjadi mediator untuk penyelesaian konflik Palestina dan Israel.

        “Saya usulkan kepada pemerintah Indonesia agar menjadi sahabat bagi Palestina dan Israel supaya bisa jadi mediator konflik di sana,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat Kamis (20/5/2021).

        Baca Juga: Kesal Ada yang Belain Israel, Ferdinand Teriaki Pentolan PKS: Ku Ongkosi Kau ke Palestina

        Menurutnya, tidak mungkin jika Indonesia menjadi juru damai tetapi masih memusuhi Israel.

        Baca Juga: Safari ke Jateng Hingga Jatim, Ferdinand Teriaki Mas Anies: KPK Tindak Dong!

        “Tidak mungkin Indonesia anjurkan perdamaian kepada Israel sementara kita memusuhinya. Kita hanya bisa usul damai jika kita juga berdamai dengan semua. Ini soal logika objektif.!,” jelasnya. 

        Lanjutnya, menurut dia, salah satu cara menyelesaikan konflik perebutan wilayah antara Palestina dan Israel dengan cara menjadikan wilayah sengketa sebagai wilayah bersama.

        “Konflik rebutan wilayah Palestina Israel ini tak akan selesai. Palestina pasti bertahan, Israel juga pasti ngotot. Maka saran saya, ayo tinggalkan teori-teori sejarah dan kita jadikan wilayah sengketa sebagai wilayah bersama dibawah kontrol badan khusus PBB. Damai bagi semua, stop perang,” tukasnya.

        Diketahui, kemarin Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab sejumlah kritik yang dialamatkan kepadanya terkait situasi di Palestina. Lewat tiga rangkaian kalimat di akun twitter @jokowi, Presiden Jokowi mendesak Israel menghentikan agresinya ke Palestina. Agresi itu telah menimbulkan ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak.

        "Indonesia mengutuk serangan Israel yang telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan," ujar Jokowi dalam cuitan yang ditulis menggunakan Bahasa Inggris, Sabtu (15/5).

        Baca Juga: Dengar Kabar Tengku Zul Wafat Dibunuh, Ferdinand Meradang, Langsung Ngamuk Sejadi-jadinya

        Sementara, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan, sumber utama penderitaan Palestina adalah Israel. Aksi terbaru Israel, ucap Retno, benar-benar melukai hati, bukan hanya umat Muslim, tapi banyak orang di dunia.

        Baca Juga: Tak Semudah Itu Mas Anies, Ferdinand Makin Menjadi-jadi, Orang Istana Sampai Disurati..

        Berbicara dalam Pertemuan Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) soal Palestina, Retno menuturkan, sejak OKI didirikan komitmen negara OKI tidak pernah luntur dan terus bertekad untuk bersama Palestina di dalam memperjuangkan hak-haknya.

        Terlepas dari tekad kuat tersebut, sampai saat ini kita masih menyaksikan adanya gangguan terhadap pelaksanaan ibadah di Masjid Al-Aqsa, pemukiman ilegal semakin merajalela, pergerakan orang-orang Palestina dibatasi di tanah mereka sendiri dan hak-hak Palestina dihilangkan.

        "Kita semua tidak boleh lupa bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih diduduki oleh kekuatan kolonial di dunia ini.Semua penderitaan Palestina disebabkan oleh Israel sebagai kekuatan penjajah," ujarnya, Minggu (16/5/2021).

        "Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel, yang lebih melukai lagi, tindakan tersebut dilakukan di Bulan Suci Ramadhan dan di Hari Raya Idul Fitri," sambungnya.

        Retno lalu mengatakan, dalam pertemuan itu dia menekankan pentingnya setiap negara menggunakan pengaruh masing-masing agar kekerasan dapat dihentikan, upaya de-eskalasi dilakukan dan gencatan senjata dapat segera dilakukan.

        "Dalam komunikasi tersebut, kita juga bertukar pikiran mengenai berbagai forum dan mekanisme internasional yang dapat kita pakai untuk membantu Palestina dan meredakan situasi ketegangan saat ini."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: