Kaitkan Batalnya Haji dengan RRC, Babe Haikal Dibuat Bonyok Guntur Romli: Masih Covid Goblok!
Politisi PSI, Mohamad Guntur Romli, tampak tidak bisa menahan kemarahannya terkait pernyataan Haikal Hassan peprihal batalnya pemberangkatan jamaah haji Indonesia.
Guntur pun dengan tegas menegur Babe Haikal sapaan akrabnya, bahwa ia seharusnya tidak menghubung-hubungkan masalah haji ini dengan hal-hal lain. Baca Juga: Takut Surga Ditutup Karena Pembatalan Haji, Mas Arie Denger! Ini Surga, Bukan Kos-kosan
Sebab, ia menilai bahwa pembatalan keberangkatan haji murni alasan pandemi Covid-19.
“Masih covid goblok! Gak usah dihubung-hubungkan dengan yang lain, apalagi soal Rizieq yang sudah 3x masuk penjara,” katanya, seperti dilihat dalam akun Twitternya, Sabtu (5/6/2021).
“Tahun 2020 juga haji sangat terbatas buat Saudi saja,” sambungnya. Baca Juga: Jamaah Haji Batal Berangkat, SBY Turun Gunung Disuruh Beraksi, Langsung Lobi-Lobi Arab, Pak!
Sebelumnya, Haikal Hassan merespons soal keputusan pemerintah melalui melalui Kementerian Agama perihal tidak memberangkatkan calon jamaah haji pada musim haji 2021 Masehi/1442 Hijriyah.
Menurutnya, batalnya jemaah haji berangkat ke tanah suci Mekkah itu baru pertama kalinya terjadi dalam sejarah Indonesia.
Baca Juga: Curiga Buzzer Senang Ibadah Haji Batal, Percuma Si Said Didu Punya Gelar Panjang, Provokatif!
"Baru pertama kali terjadi sejak ada NKRI dimana warga nya tidak bisa pergi haji," cuitnya, Jumat (4 Juni 2021.
Karena itu, ia pun lantas mengaitkan hal tersebut dengan hal-hal lain, seperti Habib Rizieq Shihab (HRS) yang kini ditahan atas beberapa kasus terkait protokol kesehatan.
“Apakah karena faktor terlalu dekat ke RRC? Apakah karena kezaliman terhadap HRS?” kata Haikal Hassan.
Diketahui, Pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan jemaah haji Indonesia 1442 H/2021 M. Hal tersebut dilakukan semata-mata demi keselamatan jamaah.
“Pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jemaah haji Indonesia karena masih pandemi dan demi keselamatan jemaah. Keputusan ini pahit. Tapi inilah yang terbaik. Semoga ujian Covid-19 ini segera usai," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telekonferensi dengan media di Jakarta, Kamis (3/6).
Menurutnya, kesehatan dan keselamatan jiwa jemaah lebih utama dan harus dikedepankan di tengah pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) yang masih melanda dunia.
Keputusan itu dituangkan dalam keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021 M. Menag Yaqut, memastikan, keputusan ini sudah melalui kajian mendalam.
Menurutnya, pemerintah menilai pandemi Covid-19 yang masih melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi, dapat mengancam keselamatan jemaah. Apalagi, jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia dan sebagian negara lain dalam sepekan terakhir masih belum menunjukan penurunan yang signifikan.
Kasus harian di Indonesia dari tanggal 26 hingga 31 Mei misalnya, rata-rata masih di atas 5.000. Ada sedikit penurunan pada 1 Juni 2021, tapi masih di angka 4.824. Sementara kasus harian di 11 negara pengirim jemaah terbesar per 1 Juni juga relatif masih tinggi dengan data sebagai berikut: Saudi (1.251), Indonesia (4.824), India (132.788), Pakistan (1.843), Bangladesh (1.765), Nigeria (16), Iran (10.687), Turki (7.112), Mesir (956), Irak (4.170), dan Aljazair (305). Untuk negara tetangga Indonesia, tertinggi kasus hariannya per 1 Juni 2021 adalah Malaysia (7.105), disusul Filipina (5.166), dan Thailand (2.230). Singapura, meski kasus harian pada awal Juni adalah 18, namun sudah memutuskan tidak memberangkatkan jemaah haji, sementara Malaysia memberlakukan lockdown.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: