Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Komentari Arie Untung Soal Pintu Surga untuk Indonesia Ditutup, Begini Efeknya Pelawak Jadi Ustad

        Komentari Arie Untung Soal Pintu Surga untuk Indonesia Ditutup, Begini Efeknya Pelawak Jadi Ustad Kredit Foto: Instagram/Ade Armando
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, ikut mengomentari pernyataan Selebritis Arie Untung yang mengaku kecewa atas dibatalkannya keberangkatan haji Indonesia tahun 2021 ini.

        Menurut dia, komentar Arie tersebit bisa menjadi bahan tertawaan. 

        "Inilah efek pelawak kepengen jadi ustad. Jadi bahan ketawaan," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Sabtu (5/6/2021). Baca Juga: Takut Surga Ditutup Karena Pembatalan Haji, Mas Arie Denger! Ini Surga, Bukan Kos-kosan

        Arie sendiri mengaku sedih atas pembatalan tersebut. Ia pun mengaku takut jika pintu surga akan ditutup untuk bangsa Indonesia.  Baca Juga: Sentil UAH, Ade Armando Pasang Badan buat Eko Kuntadhi: Tak Ada Izin, Ya Ilegal!

        “Yang sedih bukan itu. Bagaimana kalau Allah membuka pintu surga untuk beberapa negara, tapi Indonesia gak termasuk?” tutur dia.

        Sebelumnnya, Arie juga menuliskan tentang Arab Saudi yang justru membuka pintu haji untuk beberapa negara, kecuali Indonesia. 

        “Bagaimana kalau Allah membuka pintu surga untuk beberapa negara, tapi Indonesia enggak termasuk?” tulisnya.

        Lebih lanjut, ia pun berdoa agar bisa dizinkan bertemu dengan Allah di surga nanti.Baca Juga: Demokrat Udah, Sekarang Giliran PKS yang Bikin Bonyok Menterinya Jokowi: Ayo Pak Jokowi..

        Ia juga mendoakan kepada netizen yang membaca unggahannya itu bisa disegerakan ke rumah Tuhan. Baca Juga: Sufmi Dasco Tanggapi Surat Dubes Arab untuk Indonesia Soal Haji

        Diketahui, Pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan jemaah haji Indonesia 1442 H/2021 M. Hal tersebut dilakukan semata-mata demi keselamatan jamaah.

        “Pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jemaah haji Indonesia karena masih pandemi dan demi keselamatan jemaah. Keputusan ini pahit. Tapi inilah yang terbaik. Semoga ujian Covid-19 ini segera usai," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telekonferensi dengan media di Jakarta, Kamis (3/6).

        Menurutnya, kesehatan dan keselamatan jiwa jemaah lebih utama dan harus dikedepankan di tengah pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) yang masih melanda dunia.

        Keputusan itu dituangkan dalam keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021 M. Menag Yaqut, memastikan, keputusan ini sudah melalui kajian mendalam.

        Menurutnya, pemerintah menilai pandemi Covid-19 yang masih melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi, dapat mengancam keselamatan jemaah. Apalagi, jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia dan sebagian negara lain dalam sepekan terakhir masih belum menunjukan penurunan yang signifikan.

        Kasus harian di Indonesia dari tanggal 26 hingga 31 Mei misalnya, rata-rata masih di atas 5.000. Ada sedikit penurunan pada 1 Juni 2021, tapi masih di angka 4.824. Sementara kasus harian di 11 negara pengirim jemaah terbesar per 1 Juni juga relatif masih tinggi dengan data sebagai berikut: Saudi (1.251), Indonesia (4.824), India (132.788), Pakistan (1.843), Bangladesh (1.765), Nigeria (16), Iran (10.687), Turki (7.112), Mesir (956), Irak (4.170), dan Aljazair (305). Untuk negara tetangga Indonesia, tertinggi kasus hariannya per 1 Juni 2021 adalah Malaysia (7.105), disusul Filipina (5.166), dan Thailand (2.230). Singapura, meski kasus harian pada awal Juni adalah 18, namun sudah memutuskan tidak memberangkatkan jemaah haji, sementara Malaysia memberlakukan lockdown.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: