Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rogoh Rp73 Miliar buat Istimewakan Pesepeda, PDIP: Anies Pernah Mikirin Warga Jakarta Gak?

        Rogoh Rp73 Miliar buat Istimewakan Pesepeda, PDIP: Anies Pernah Mikirin Warga Jakarta Gak? Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengkritik sikap Gubernur Anies Baswedan yang tampak mengistimewakan para pesepada road bike di Ibu Kota. Padahal, mereka tampak arogan dan tak mencontohkan sikap yang taat prokes.

        "Saya juga sudah sering memperhatikan bahwa para pengguna sepeda 'road bike' dan non 'road bike' ini jika bersepeda di jalan sering bergerombol dengan cueknya, lalu apakah pantas dengan yang masih dalam kondisi pandemi bersepeda dengan bergerombol?," katanya.

        "Apakah Pemprov DKI yakin dengan perilaku seperti itu tidak akan menimbulkan penyebaran virus COVID-19? Kalau sudah ada yang tertular dan menjadi klaster baru bagaimana? Apakah Pak Anies sudah berfikir matang-matang mengenai hal ini?," kata Kent.

        Ia menilai kebijakan Anies yang meminta kendaraan lain untuk mengalah kepada pesepeda adalah sikap yang berat sebelah.

        "Jangan sampai membuat kebijakan yang tidak adil, harus memikirkan kepentingan seluruh masyarakat DKI Jakarta. Sebelum kebijakan itu dieksekusi, seharusnya tanyakan dulu ke masyarakat DKI, apakah setuju atau tidak," katanya.

        Politikus PDIP ini meminta kepada Pemprov DKI Jakarta agar mengevaluasi terkait kebijakan jalur yang diperuntukan bagi pesepeda yang menggunakan anggaran sebesar Rp73 miliar.

        Terlebih, dia menyebutkan bahwa Anies berniat menambah jalur hingga 500 km lagi.

        "Namun, jalan sepeda yang sudah jadi saja tidak digunakan secara maksimal, tempat parkir sepeda saja tidak ada, ini masih mau dibuat jalur sepeda yang baru lagi," katanya.

        Realitanya para pesepeda jarang menggunakan jalan sepeda yang sudah di buat ini.

        "Malah lebih sering menggunakan badan jalan sampai mengganggu hak pengguna jalan yang lain, jadi apa gunanya masih mau menambah jalur sepeda lagi?," katanya.

        Kent pun menyarankan jika ada anggaran lebih dalam hal pembuatan jalur sepeda lebih baik difokuskan untuk penanganan COVID-19 dan penanggulangan banjir. Pasalnya masalah dua tersebut sangat penting (urgent).

        "Pak Anies pernah memikirkan perasaan masyarakat DKI gak, bagaimana perasaannya jika uang dipakai untuk proyek yang mubazir dan sia-sia? Kalau ada anggaran lebih, saran saya di fokuskan dulu lah untuk penanganan COVID-19 dan penanggulangan banjir. Dua hal ini yang lebih mendesak saat sekarang ini menurut saya, ekonomi juga masih sulit," ujarnya.

        Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pengguna jalan yang lebih berisiko dibanding pengendara kendaraan bermotor adalah pesepeda. Karena itu, ia meminta pemotor dan kendaraan yang lebih besar lainnya agar menghormati para penggowes.

        "Saya berharap kepada semua ikuti, bila anda bersepeda, di situ ada jalur sepeda gunakan jalur itu. Bila anda bermotor lihat yang naik sepeda, pahami bahwa ini lebih berisiko loh baik sepeda dibanding naik motor, hormati dia. Begitu juga kendaraan besar lainnya," kata Anies Baswedan di acara Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2021 di Kementerian Perhubungan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: