Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan I 2021 tercatat -1,85% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar -2,94% (yoy).
Kepala Perwakilan BI Sumut, Soekowardojo mengatakan meskipun realisasi ini masih lebih rendah dari nasional yang sebesar -0,74% (yoy) dan juga dari Sumatera yang sebesar -0,86% ( yoy).
"Secara spasial, Dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Sumut lebih baik dari beberapa provinsi lain di Sumatera yang terkontraksi cukup dalam seperti di Lampung dan Aceh," katanya, Jumat (11/6/2021).
Baca Juga: Mandiri Sekuritas Raih 'Best Investment Bank in Indonesia' 11 Tahun Berturut-turut
Di sisi lain, sejalan dengan pola historisnya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2021 secara triwulanan mengalami penurunan menjadi -0,22% (qtq) dari triwulan sebelumnya sebesar 0,05% (qtq).
Baca Juga: Investasi Warren Buffett Bukan Kaleng-Kaleng, Duit Rp7 Triliun Diguyur untuk Bank Ini!
"Berdasarkan tracking terkini, kondisi perekonomian Sumut untuk keseluruhan tahun 2021 dapat terakselerasi dibandingkan 2020. Pertumbuhan tersebut diperkirakan menunjukkan indikasi positif sekitar 3-4,5% sejalan dengan optimisme perbaikan ekonomi global maupun nasional," katanya.
Perbaikan ekonomi global tersebut diprediksi akan mendorong peningkatan ekspor dari lapangan usaha tradable. Selain itu, adaptasi kenormalan baru diikuti dengan program vaksinasi tidak hanya memberikan dampak kepada aspek kesehatan masyarakat tetapi diperkirakan turut memberikan dampak yang positif kepada perekonomian.
"Hal ini menjadi sinyal positif bagi dunia usaha dan mulai meningkatkan pertumbuhan konsumsi swasta dan investasi. Lebih lanjut, kebijakan. Pemerintah untuk memberikan stimulus fiskal dan kebijakan moneter yang cenderung akomodatif diperkirakan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Bahkan, berdasarkan hasil survei liaison Bank Indonesia, menunjukkan rencana korporasi untuk melakukan tambahan investasi di tahun 2021. Meskipun pertumbuhan kredit investasi pada awal tahun belum menunjukan penguatan.
"Maka, dalam mendorong promosi investasi, sinergi Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah Sumut secara aktif tetap melakukan pameran promosi investasi, business matching, perbaikan media promosi (website), dan penjaringan proyek investasi daerah melalui kompetisi menulis proyek investasi dan peningkatan kapasitas penyiapan dokumen proyek investasi bagi pemerintah kab/kota di Sumut,"ujarnya.
Seiring dengan optimisme investor terhadap iklim investasi Sumut tahun 2021 dibuktikan dengan adanya peningkatan realisasi jumlah proyek investasi dibandingkan triwulan IV 2020, dibutuhkan upaya yang lebih tinggi untuk meningkatkan realisasi investasi yang lebih cepat dan mendorong pemulihan ekonomi.
"Sedangkan dalam memasuki tahun 2021, jumlah proyek investasi baik PMA dan PMDN kembali meningkat seiring dengan optimisme investor terhadap keberhasilan vaksinasi. Sektor Listrik, Gas, dan Air masih mendominasi tambahan investasi, diikuti oleh sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran. Adapun negara investor PMA terbesar yang masuk ke Sumatera Utara yaitu Singapore, Hong Kong, Malaysia, Belanda, dan Korea Selatan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: