Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Minyak Sawit, Justru Minyak Nabati Ini yang Dapat Picu Diabetes

        Bukan Minyak Sawit, Justru Minyak Nabati Ini yang Dapat Picu Diabetes Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sejak beberapa tahun terakhir, isu bahwa mengonsumsi minyak nabati, termasuk minyak sawit dapat menyebabkan obesitas sehingga berpotensi menimbulkan diabetes. Padahal, penelitian tentang pengaruh konsumsi minyak sawit terhadap diabetes hingga saat ini sangat terbatas dilakukan para ahli gizi dan kesehatan karena kasus terkait hal tersebut jarang ditemukan.

        Kasus diabetes berkaitan dengan sekresi insulin yang sangat penting dalam metabolisme gula darah. Mengutip laman Palm Oil Indonesia, beberapa peneliti yang ada menunjukkan bahwa konsumsi minyak sawit tidak mempengaruhi sekresi insulin sehingga tidak menimbulkan diabetes bahkan cenderung menurunkan kasus diabetes.

        Baca Juga: Mudahkan Petani Sawit, Kementan Tengah Siapkan Mobile STDB

        Sundram, et.al (2007); Peairs, et.al (2011); dan Filippou, et.al (2014) menemukan bahwa konsumsi minyak sawit tidak mempengaruhi laju aktivitas/fungsi (sekresi) insulin maupun kadar glukosa darah. Bahkan Bovet, et.al (2009) mengungkapkan bahwa penurunan konsumsi minyak sawit justru meningkatkan kasus diabetes.

        Hal yang menarik yakni, hasil penelitian Sundram et.al (2007) menemukan, konsumsi minyak kedelai hidrogenisasi penuh (fully hydrogenated soybean oil) maupun hidrogenisasi parsial (partially hydrogenated soybean oil) justru menghambat produksi kelenjar insulin, meningkatkan kadar glukosa darah, dan menurunkan kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL).

        “Dengan demikian sangat jelas bahwa konsumsi minyak sawit sebagai bahan makanan tidak mempengaruhi sekresi insulin maupun diabetes. Sebaliknya konsumsi minyak kedelai yang mengalami hidrogenisasi justru menghambat produksi insulin sehingga berpotensi meningkatkan kasus diabetes,” seperti dikutip dari laman Palm Oil Indonesia. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: