Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perusahaan Migas Dunia Rugi, Pertamina Justru Raih Laba Bersih Rp15 Triliun

        Perusahaan Migas Dunia Rugi, Pertamina Justru Raih Laba Bersih Rp15 Triliun Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Komisi VI DPR, Herman Khaeron, mengapresiasi kinerja Pertamina yang pada tahun 2020 lalu berhasil meraup laba bersih US$1,05 Miliar atau sekitar Rp15,3 Triliun. Capaian ini membanggakan lantaran pada saat yang sama perusahaan migas dunia justru banyak yang merugi seiring tekanan pandemi COVID19 yang menyebabkan anjloknya kebutuhan energi di pasar. “Tentu saya memberikan apresiasi dan agar dipertahankan, bahkan harus terus ditingkatkan ke untuk depannya. Pekerjaan rumahnya adalah bagaimana dapat melakukan percepatan pembangunan berbagai unit bisnis baru, termasuk pengembangan kepada petrochemical,” ujar Herman, kepada media, Rabu (16/6).

        Sebagaimana diketahui, perusahaan migas dunia belakangan ini memang dilaporkan banyak yang mengalami kerugian cukup besar. Shell, misalnya, pada 2020 merugi hingga US$ 21,68 Miliar. Lalu BP juga mengalami kerugian hingga US$20,31 Miliiar. Sedangkan Exxon Mobil tercatat minus hingga US$22,44 Miliar. Belum lagi Total yang pada saat yang sama juga rugi mencapai US$7,24 Milyar dan Chevron yang rugi sampai US$5,5 Miliar. Sementara kerugian ENI dilaporkan mencapai US$9,53 miliar, dan Petronas sebesar US$5,54 Miliar. Secara general, catatan kerugian BP saat ini bahkan merupakan catatan terparah dalam 10 tahun terakhir.

        Sementara terkait kinerja Pertamina yang positif, menurut Herman, tidak lepas dari keberhasilan BUMN tersebut meningkatkan efisiensi dan penataan bisnisnya. Faktor inilah yang membuat Pertamina semakin baik iklim usahanya. Selain itu, imbuhnya, juga sejalan dengan naiknya harga crude oil dunia yang juga meningkatkan pendapatan Pertamina. “(Kinerja positif) Itu juga menandakan bahwa restrukturisasi Pertamina membawa manfaat dan tidak berpengaruh terhadap proses bisnis yang ada. Bahkan ke depan, dengan adanya restrukturisasi, akan membuat Pertamina lebih adaptif terhadap investor,” tutur Herman.

        Sebelumnya, dalam rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Pertamina memang menyampaaikan kinerjapositif pada 2020. Selain mampu mencetak laba bersih sekitar Rp 15 Triliun, pada 2020 Pertamina juga tetap berkontribusi kepada Negara, yaitu sebesar Rp 126,7 triliun. Jumlah tersebut meliputi setoran pajak sebesar Rp 92,7 triliun, dividen Rp 8,5 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 25,5 triliun. Kinerja keuangan tersebut juga diraih, ketika Pertamina harus menjalankan penugasan Pemerintah, sepertiBBM 1 Harga, peningkatan TKDN, penanganan Covid-19, dan lain-lain.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Taufan Sukma
        Editor: Taufan Sukma

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: