Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pembelajaran Pancasila untuk Siswa Harus Inovatif!

        Pembelajaran Pancasila untuk Siswa Harus Inovatif! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        DPRD Jawa Barat mendorong penguatan mata pelajaran Pancasila dalam dunia pendidikan, khususnya di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Salah satunya, mengimbau para guru berinovasi dalam memberikan pembelajaran Pancasila bagi siswa sehingga mudah dipahami.

        Demikian diungkapkan Ketua Komisi I DPRD Jabar, Bedi Budiman, dalam kegiatan Parlemen Mengabdi 2021 dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila di Grand Sunshine Resort and Convention Hotel, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (17/6/2021). Kegiatan tersebut diselenggarakan secara online dengan konsep webinar yang dibuka oleh Wakil Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari.

        Baca Juga: Fraksi PKS DPR: Kokohkan Pancasila sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa

        Selain itu, turut hadir Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum secara daring. Serta yang hadir ke lokasi dari BNPT adalah Dr. Yudi Latif, Setara Institute Tigor Bonar, Jaka Tarub Jabar Wawan Gunawan, Kadisdik Jabar Dedi Supandi, Kesbangpol Jabar Iip Hidajat, dan Kanwil Kemenag Jabar.

        Ketua Komisi I DPRD Jabar, Bedi Budiman, mengatakan bahwa pendidikan Pancasila sangat penting untuk membentuk karakter siswa dalam mencapai tujuan Indonesia Emas pada tahun 2045. "Kita memiliki gambaran mengimplementasikan bagaimana Pancasila bisa diterapkan di jenjang pendidikan menengah, kita berbicara tujuan emas. Justru, generasi muda ini akan menjadi calon penerus di 2045," jelasnya.

        Bedi menegaskan, pihaknya akan mendorong persoalan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), di antaranya silabus dan metode atau cara mengajar Pancasila. Pasalnya, guru dituntut untuk mengajarkan Pancasila dengan bahasa yang mudah dipahami.

        "Teks (Pancasila) harus disampaikan oleh guru dengan menyampaikan kalimat yang mudah dipahami. Para guru juga menyampaikan informasi bahwa perlu ada penyampaian langkah bersama," katanya.

        Dia menilai bahwa pendidikan PKN harus memunculkan penghayatan untuk membentuk karakter. Sebab, output dari pelajaran PKN tentang Pancasila sangat penting untuk kelestarian bangsa Indonesia. "Guru harus menjadi penutur yang baik. Secara psikomotorik juga terlibat penghayatan budi pekerti untuk mendidik karakter murid," ungkapnya.

        Adapun Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, dalam sambutannya secara daring menyampaikan bahwa Pancasila sebagai dasar negara Indonesia lahir berdasarkan kesepakatan bersama. Maka, Pancasila mampu menjadi perekat dan menguatkan persatuan dan kesatuan di Indonesia.

        "Tidak ada satu pun sila dalam Pancasila yang bertentangan dengan agama. Justru, Pancasila itu bersinergi, saling menguatkan antaragama di antara kita," katanya.

        Menurutnya, Hari Lahir Pancasila merupakan momentum bagi masyarakat untuk menerapkan semua nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Karena Pancasila lahir berdasarkan kesepakatan sebagai dasar negara, sudah bukan saatnya lagi kita berbicara mempermasalahkan perbedaan," ucapnya.

        "Namun, justru hari ini saatnya kita harus melaksanakan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen, identik dengan melaksanakan kaidah-kaidah agama," tambahnya.

        Uu menuturkan, Jabar merupakan miniatur Indonesia karena keragaman suku dan agama ada di dalamnya. Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat, terutama warga Jabar, agar senantiasa meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam rangka menegaskan Indonesia sebagai negara Pancasila.

        "Pancasila adalah anugerah, kita harus bersyukur punya Pancasila sebagai dasar negara, sebagai alat pemersatu sehingga Indonesia dari Sabang sampai Merauke kuat ikatan persatuannya, kuat Bhinneka Tunggal Ika-nya dengan dasar Pancasila," katanya.

        Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, Pancasila menjadi perekat persatuan bangsa yang sangat penting, terutama di masa pandemi Covid-19.

        Menurut Ineu, pandemi yang menjadi tantangan besar di dunia membutuhkan usaha, pencapaian, dan kesabaran dari semua masyarakat agar bisa bertahan hingga ke masa mendatang. Karenanya, peringatan Hari Lahir Pancasila diharapkan memicu semangat masyarakat untuk memperkuat persatuan, kesatuan, dan kemanusiaan.

        "Tentunya kita di peringatan Hari Lahir Pancasila semangat persatuan, berbangsa dan bernegara, semangat kemanusiaan, musyawarah, serta keadilan ini mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk saat kondisi krisis pandemi Covid-19 ini," kata Ineu.

        "Dalam kondisi berat seperti ini, yang kita butuhkan adalah perekat yang akan menyatukan seluruh elemen bangsa. Karenanya, kita patut bersyukur memiliki Pancasila sebagai dasar negara yang juga memiliki nilai-nilai universal," imbuhnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: