Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pilpres 2024, Prabowo Bersedia Cuma Jadi Cawapres?

        Pilpres 2024, Prabowo Bersedia Cuma Jadi Cawapres? Kredit Foto: Instagram Prabowo Subianto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Peneliti Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA Adjie Alfaraby menyebut, setidaknya ada tiga tokoh king/queen maker pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

        Ketiga tokoh tersebut yaitu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

        "Mengapa ada tiga tokoh ini yang kita sebut sebagai king/queen atau maker 2024? Karena, pertama, adalah mereka sudah mengantongi minimal 3/4 tiket atau tiket penuh," kata Adjie dalam paparan hasil survei LSI Denny JA terbaru bertajuk '3 King/Queen Maker Pilpres 2024 dan Komplikasinya', Kamis (17/6).

        Adjie menjelaskan, UU Pemilu mengatur pasangan capres dan wapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya. Dengan regulasi tersebut, untuk bisa mencalonkan capres dibutuhkan 115 kursi.  

        Melihat aturan tersebut, PDIP yang memiliki jumlah kursi di DPR sebanyak 128 kursi menjadi satu-satunya partai yang bisa mengusung sendiri capres tanpa berkoalisi.

        "Hanya PDIP satu-satunya partai yang memiliki tiket penuh untuk mencalonkan calon presiden karena memenuhi syarat 20 persen, sedangkan Golkar (85 kursi) dan Gerindra (78 kursi) saat ini sudah mencapai 3/4 tiket untuk bisa mencalonkan calon presiden calon wakil presiden," ujarnya.

        Meskipun PDIP bisa mencalonkan capresnya sendiri, dia menilai, Megawati Soekarnoputri tidak akan maju menjadi kandidat capres karena kecenderungannya yang sudah menjadi ibu bangsa. Menurutnya, saat ini bukanlah eranya Megawati untuk menjadi capres kembali. 

        "Kecil kemungkinan atau tidak terlihat intensi dari Ibu Mega untuk maju sebagai capres atau cawapres lagi," ungkapnya. 

        Sementara itu, Partai Gerindra hanya butuh tambahan 37 kursi lagi untuk bisa mencalonkan capres dan cawapres. Prabowo Subianto sebagai king maker di Partai Gerindra ini kemungkinan hanya berpotensi menjadi calon presiden.

        "Istilahnya Prabowo ini sudah naik pangkat ya, dua kali dia menjadi calon presiden, beliau menjadi calon presiden pada 2014 dan 2019. Jadi, kalau goal-nya cawapres itu adalah Prabowo 12 tahun yang lalu, ya ketika Pemilu 2009 itu beliau sebagai cawapres. Namun, pada 2014 dan 2019 beliau sudah menjadi calon presiden sehingga sulit kita bayangkan kalau kemudian Prabowo bersedia untuk menjadi cawapres," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: